Nunukan (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan mencatat telah terjadi 24 kali gempa bumi susulan di Kalimantan Utara hingga pukul 12.30 waktu setempat.

Kepala BMKG Kabupaten Nunukan Taruna Mona Rahman di Nunukan, Selasa menyebutkan bahwa dua gempa bumi susulan berlangsung hari ini (Selasa) dimana sempat mengagetkan warga setempat namun kekuatannya semakin menurun.

Gempa bumi susulan yang berlangsung hari ini pertama kali berlangsung pukul 08.01.56 wita dengan kekuatan 4,5 SR (skala richter) pada titik 3.63 lintas utara dan 117.69 bujur timur atau 39 kilo meter dari timur laut Kota Tarakan dengan kedalaman 10 kilo meter.

Kemudian susulan kedua berlangsung pukul 08.18.39 wita dengan lokasi 3.58 lintas utara, 117.117.88 bujur timur dengan kedalaman 13 kilo meter sekitar 39 kilo meter dari timur laut Kota Tarakan IV.MMI.BMKG.

"Jadi memang ada pergeseran lokasi gempa (bumi) hari ini dibandingkan kejadian kemarin (Senin)," sebut Taruna Mona Rahman kepada Antara sambil menambahkan, pergeseran tersebut semakin ke daratan dekat Pulau Baru dari kejadian awal.

Ia mengakui, gempa bumi hari ini kembali membuat masyarakat terutama yang berada din perkantoran berhamburan menyelamatkan diri karena ketakutan terjadinya gempa susulan yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya.

Namun dia tegaskan, masyarakat Kabupaten Nunukan agar tidak panik atas kejadian itu karena setiap terjadi gempa bumi dipastikan kekuatannya semakin berkurang sehingga tidak menimbulkan tsunami atau meruntuhkan bangunan.

Taruna Mona Rahman mengungkapkan, gempa bumi susulan pada Senin (21/12) berlangsung sebanyak 22 kali dengan tenggang waktu yang berdekatan yang menyebabkan kerusakan ringan pada rumah-rumah warga setempat.

Gempa bumi pertama pada 21 Desember 2015 sekitar pukul 02.47.37 wita dengan kekuatan 6,1 SR pada lokasi 3.61 LU 117.67 BT dengan kedalaman 10 kilo meter dimana getaran sangat dahsyat terasa pada tiga daerah yakni Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan.

Pewarta: M Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015