Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengeluarkan kebijakan akan mengevakuasi bayi usia di bawah enam bulan yang ada di 12 Kecamatan wilayah setempat, ke kantor Wali Kota guna melindungi mereka dari dampak kabut asap.

"Mereka akan kami evakuasi sore ini, kini prosesnya sedang dikerjakan tim," Ungkap Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, di Pekanbaru, Selasa.

Firdaus mengatakan, mereka yang dievakuasi adalah bayi usia satu hari hingga enam bulan, berasal dari keluarga miskin di wilayah Pekanbaru.

"Saya sudah perintahkan Lurah dan Camat untuk mendata dan melaporkan bayi yang berasal dari keluarga miskin," ujar Firdaus.

Selanjutnya mereka akan dievakuasi ke aula kantor Wali Kota yang sudah disulap menjadi ruangan penampungan bayi. Lengkap dengan boks bayi, pendingin udara, dan fasilitas lainnya termasuk susu.

Menurut Firdaus, evakuasi dilakukan mengingat kualitas udara Pekanbaru semakin parah hingga berlevel berbahaya selama sepekan ini.

"Saat ini indeks pencemaran udara Pekanbaru berada di level berbahaya atau mencapai 1.000 psi," bebernya.

Bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, tidak memiliki rumah yang layak untuk dihuni oleh bayi. Sebab udara diluar sama berbahayanya dengan didalam rumah.

"Makanya kami berupaya menyediakan fasilitas yang bisa menjaga kondisi udara sehat bagi bayi-bayi sebagai generasi bangsa," tuturnya.

Berbicara waktu evakuasi, Firdaus menargetkan sore ini akan langsung melaksanakannya lewat koordinasi tim yang dikepalai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran, dibantu Kadis Kesehatan, Camat dan Lurah serta seluruh kepala Puskesmas se-Pekanbaru.

"Mereka akan diinapkan di aula selama kualitas udara masih berbahaya," katanya.

Berdasarkan pantauan Antara, Aula kantor Wali Kota yang berada di lantai tiga kini sedang disulap menjadi ruangan penampungan bayi, dipasangi boks, ayunan, tempat bermain dan sebagainya yang menciptakan suasana udara terbebas dari asap.

Sementara di lantai satu, akan dibuka posko klinik pelayanan kesehatan bagi bayi yang sakit saat dievakuasi.

Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015