Jakarta, 21 Januari 2014 (ANTARA) - Kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Blue Economy dalam kerangka Abu Dhabi Sutainability Week 2014 di Abu Dhabi mendapat apresiasi sangat positif. Di antaranya, Presiden Republik Seychelles, James Alix Michel telah sepakat menjalin kerjasama, khususnya promosi pada tataran global konsep blue economy. Seychelles juga mendukung kepemimpinan Indonesia dalam mengimplementasikan blue economy pada sektor kelautan dan perikanan. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo seusai pertemuan dengan Presiden Seychelles di Abu Dhabi, Senin (20/1).

Sharif menjelaskan, sebagai negara kepulauan, Republik Seychelles memang sangat tertarik dengan implementasi blue economy di Indonesia. Apalagi Seychelles yang mempunyai 115 pulau sangat mengandalkan sektor kelautan dan perikanan dan wisata bahari untuk pertumbuhan ekonominya. Seychelles sebagai negara kepulauan keselamatannya sangat rentan kepada keselamatan lingkungan, sehingga memberi perhatian besar kepada perubahan iklim global dan penyelamatan laut. Oleh karena itu negara ini turut berpartisipasi aktif dalam WOC di Manado, bulan Mei 2009 yang lalu. “Republik Seychelles, sangat mendukung konsep blue economy yang dikembangkan di Indonesia. Dan mereka sepakat untuk menjalin kerjasama lebih lanjut. Bahkan mereka menyatakan siap menjadi basis distribusi produk perikanan Indonesia yang akan di ekspor ke Afrika dan Timur Tengah", katanya.

Untuk sosialisasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis blue economy, KKP secara khusus juga bertemu dengan delegasi FAO yang dipimpin langsung Dirjen FAO. Hasilnya, FAO akan membantu Indonesia dalam mengaplikasikan blue economy pada wilayah pilot project yang telah disepakati yakni di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan wilayah Nusa Penida, Bali. Bahkan KKP, secara khusus diminta untuk presentasikan dan promosikan blue economy pada anggota FAO dalam pertemuan di Mongolia Maret 2014. “Selain pada anggota FAO, dirjen FAO secara langsung mengajak KKP untuk mengembangkan konsep blue economy dalam kerjasama negara selatan selatan", ujarnya.

Di sela-sela kunjungan kerja, Sharif bertemu dengan beberapa pihak di Uni Emirat Arab terkait dengan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan pasar produk perikanan Indonesia di wilayah Timur Tengah dan pengembangan kerja sama pemasaran produk perikanan RI serta pengembangan kawasan pesisir. Di antaranya, dengan pemilik Lulu Group Companies Abu Dhabi, Mr. M.A. Yousuf Ali. "Lulu Goup Companies siap melakukan investasi pada sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Bahkan, mereka siap investasi sebesar US$ 200 juta untuk pengembangan Sistem Logistis Ikan Nasional (SLIN)", tandasnya.

Lulu Hypermarket merupakan salah satu jaringan retail terbesar di kawasan Timur Tengah yang memiliki 105 outlet dengan 30.000 karyawan.  Pihak Lulu Group Companies menyampaikan keinginan yang besar untuk dapat bekerja sama dengan Indonesia khususnya dalam memasarkan produk perikanan Indonesia melalui jaringan Lulu Hypermart di wilayah Timur Tengah. KKP pun melihat hal ini sebagai peluang positif untuk peningkatan distribusi pemasaran produk perikanan Indonesia di wilayah negara-negara Timur Tengah.

Pada kesempatan lainnya, MenKP mengadakan kunjungan kerja ke Palm Jumaerah untuk mengadakan pertukaran informasi dan penjajakan kerja sama dengan otoritas Palm Jumeirah yang merupakan kawasan reklamasi wilayah pesisir di Dubai. Ototoritas manajemen Palm Jumeirah merupakan perusahaan berstatus BUMN yakni Nakheel Company. Pada pertemuan tersebut Otoritas Palm Jumeirah diwakili oleh Mr. Rasheed Ahmad (Chairman Nakheel Company). Sebagai informasi Wilayah reklamasi Palm Jumeirah ini menjadi salah satu icon wisata Dubai di mana wilayah ini dikategorikan sebagai pulau artifisial. "Pengalaman, misi dan visi pembangunan Palm Jumeirah ini dapat mendorong implementasi Perpres Tentang Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil, No. 122 tahun 2012 untuk diapalikasikan pada wilayah pesisir Indonesia", jelasnya.

Ditambahkan, rangkaian pertemuan Tingkat Tinggi Ekonomi Biru (Blue Economy Summit) telah dilaksanakan pada tanggal 19-20 Januari 2014 di Abu Dhabi, sebagai rangkaian dari pertemuan Abu Dhabi Sustainable Week Event.  Delegasi RI dipimpin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, dengan wakil Ketua, Dubes RI Abu Dhabi dan beranggotakan unsur-unsur dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, KBRI Abu Dhabi dan KBRI Nairobi.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014