Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 27 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan apresiasi kepada 450 guru dan siswa berprestasi yang berasal dari daerah terpencil, pulau terdepan dan perbatasan Indonesia.

Penyerahan secara simbolis dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Kamis. Penghargaan diberikan berupa jaringan internet, dana pendidikan, dana pembangunan sekolah.

Sinergi BUMN Peduli Pendidikan 2012 tersebut, memiliki tiga program besar yaitu pemberian apresiasi Apresiasi Guru dan Siswa Berprestasi, renovasi gedung seklolah, dan bantuan buku-buku perpustakaan.

"Dana BUMN Peduli Pendidikan ini dialokasikan sebesar Rp60 miliar yang berasal dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN," ujar Dahlan.

Pada kesempatan itu Dahlan langsung berbincang dengan sekitar 100 siswa dan guru yang berasal dari 5 kabupaten yaitu Kabupaten Tahuna, Kawio, Kawaluso, Talaud dan Lombok.

Dialog berlangung hangat, karena Dahlan meladeni para siswa dan guru mulai dari keluhan kekurangan fasilitas pendidikan, kekurangan tenaga pengajar, putus sekolah karena kemiskinan, hingga pertanyaan bagaimana Dahlan Iskan bisa menjadi seorang Menteri.

Seluruh peserta program BUMN Peduli Pendidikan tersebut akan mendapatkan penghargaan dari BUMN berupa piagam dari Menteri BUMN, perangkat teknologi informasi dan komunikasi dengan internet, training.

Selama berada di Jakarta, peserta melakukan studi banding mengenai implementasi Sekolah Rintisan Sekolah Berbasis Berbasis Internasional (RSBI), kunjungan ke Museum Iptek, dan serangkaian kegiatan wisata budaya seperti Taman Mini Indonesia Indah, dan Trans Studio Bandung.

BUMN Peduli Pendidikan 2012 ini dikoordinasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dengan donasi antara lain PTPN III, VI, PTPN XI, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Pupuk Kujang, Aneka Tambang, Timah, Tambang Batubara Bukit Asam, Pertamina, Semen Gresik, Krakatau Steel, Jasa Marga, Bank Mandiri, Bank BNI, Jamsostek.

Direktur Keuangan PGN M Riza Pahlevi mengatakan, BUMN berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan untuk memgeliminir kesenjangan, sehingga kemapanan tekonologi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
(R017/S004)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012