Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengemukakan pemerintah menyiapkan fondasi bagi generasi muda agar mampu melakukan lompatan besar untuk mencapai cita-cita Indonesia Maju pada 2045.

Moeldoko dalam siaran pers Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan fondasi tersebut, antara lain berupa pembangunan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan sistem kesehatan.

"Pembangunan sumber daya manusia, di antaranya dengan Kartu Indonesia Pintar, beasiswa, dan program-program pelatihan. Sementara untuk kesehatan, saat ini kita fokus untuk menurunkan angka stunting (kekerdilan). Ini semua disiapkan untuk mewujudkan generasi unggul," kata Moeldoko saat menyampaikan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

Baca juga: Moeldoko: Pesan Jokowi "Eling lan Waspodo" kontekstual dengan saat ini

Moeldoko juga menggaungkan lima agenda besar Indonesia Maju dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Agenda besar tersebut,  pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam. Kedua, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat, keempat, UMKM naik kelas, dan kelima pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Ini perlu saya sampaikan agar kampus dan mahasiswa Ini memahami persoalan politik pemerintahan," katanya.

Di depan mahasiswa Unnes, Moeldoko menekankan pentingnya generasi muda untuk memiliki karakter kuat, karena akan berperan sebagai generasi pewaris, generasi penentu masa depan.

"Masa depan bukan di pundak kalian, tapi masa depan ada di tangan kalian. Jadi jangan lembek. Dicubit sedikit sudah teriak-teriak," kata dia.

Baca juga: Moeldoko: Pemimpin Indonesia harus memiliki kapasitas tinggi

Baca juga: KSP apresiasi pengembangan kratom sebagai komoditas ekspor


Moeldoko mengatakan kekuatan seorang pemimpin terdapat pada karakternya. Kunci keberhasilan untuk menjadi pemimpin adalah kemampuan untuk beradaptasi dan menemukan solusi dalam setiap permasalahan.

"Apalagi, saat ini kita menghadapi perubahan yang sangat cepat, penuh risiko, kompleks, dan kejutan-kejutan. Untuk itu, kepemimpinan harus adaptif dan mampu menjawab kebutuhan," ujar Mantan Panglima TNI itu.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022