Kalau mau mengatasi kemiskinan di desa itu ya harus by data
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa data desa menjadi kunci penting dalam upaya pembangunan desa.

"Berbagai program pengentasan kemiskinan di level desa akan dapat teratasi jika pemutakhiran datanya valid," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Agar kepala desa mampu mengatasi kemiskinan berdasarkan fakta di lapangan, ia meminta perangkat desa untuk memperbarui sistem data pada setiap pekannya. Hal itu agar dapat diakses dengan cepat oleh seluruh kepala desa.

"Kalau mau mengatasi kemiskinan di desa itu ya harus by data. Dan data kemiskinan itu harus valid," ucapnya.

Selama ini, ia mengatakan, banyak pihak yang masih memandang remeh terhadap kemampuan pemangku kepentingan desa dalam menyelesaikan masalah.

"Situasi ini tidak bisa terus dibiarkan, apalagi dari tahun ke tahun performa desa dalam mengelola Dana Desa maupun program kerja kian progresif," katanya.

Baca juga: Mendes PDTT mendorong desa punya kedaulatan pengelolaan data

Baca juga: Mendes PDTT: Data berbasis SDGs Desa menentukan arah pembangunan desa


Kemendes PDTT sedang menyelesaikan sistem yang dapat memberikan ruang bagi kepala desa untuk menjawab dengan cepat dan tepat soal data, ujarnya.

Sehingga, jika ada pertanyaan berapa data penduduk desa atau berapa data kemiskinan di desa, maka jawabannya berupa data dari seminggu yang lalu, bukan versi tiga tahun lalu.

"Saat ini pengumpulan data desa hampir rampung kita lakukan. Data-data inilah yang akan menjadi dasar berbagai aksi dalam mempercepat pembangunan desa demi kesejahteraan warga desa," tutur Mendes PDTT saat menerima audiensi dengan Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong beserta 150 Kepala Desa se-Kabupaten Rokan Hilir.

Dalam kesempatan itu, Bupati Rokan Hilir Afrizal menyampaikan terdapat 18 kecamatan di wilayahnya yang memiliki potensi kekayaan alam melimpah. Namun, pandemi membuat roda perekonomian masyarakat mengalami penurunan drastis.

"Ada 42 pabrik kelapa sawit di Kabupaten kami. Namun karena dihantam pandemi jadi mengalami penurunan. Karena itu saya berharap ada dukungan Pak Menteri mengatasi itu semua," ujarnya.

Baca juga: Kemendes PDTT mendorong pemerintah daerah memutakhirkan data SDGs desa

Baca juga: Mendes: Pembangunan desa harus berbasis data dan kebutuhan

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022