Meulaboh (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan Republik Indonesia, Irjen Pol Dr Agung Makbul mengajak seluruh masyarakat Aceh agar bersama-sama membantu pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba yang saat ini marak masuk ke Indonesia.

“Aceh banyak sekali 'pelabuhan tikus', sehingga sangat rawan masuknya peredaran narkoba melalui jalur laut,” kata Agung Makbul di Meulaboh, Jumat.

Ia mengatakan dibandingkan dengan pelabuhan resmi, keberadaan pelabuhan atau "jalur tikus" di Aceh sangat banyak, sehingga narkoba sangat mudah masuk dari luar negeri.

Menurutnya, banyaknya "jalur tikus" yang ada di Aceh menjadi salah satu pintu yang paling mudah masuknya peredaran narkoba ke Tanah Air.

Untuk itu, kata Agung Makbul, dibutuhkan peran seluruh masyarakat di Aceh agar bersama-sama membantu aparat penegak hukum dan pemerintah, untuk memberikan informasi apabila melihat adanya gerakan yang mencurigakan, dengan melaporkan hal tersebut kepada kepolisian terdekat.

“Mari kita bersatu padu untuk memerangi narkoba. Peran masyarakat sangat dibutuhkan,” katanya, menambahkan.

Agung Makbul mengatakan banyaknya "jalur tikus" di Aceh membuat pemerintah tidak bisa melakukan pengawasan secara menyeluruh untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke Tanah Air.

Ia mengharapkan dengan peran serta seluruh komponen masyarakat, bersama kepolisian, aparat negara dan pemerintah, maka pencegahan peredaran narkoba ke Indonesia akan semakin mudah dilakukan.

“Indonesia ini memiliki 17.000 lebih pulau, sehingga untuk mengawasi secara keseluruhan sangat susah. Kita harus bersatu padu untuk membela negara,” kata Agung Makbul.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022