dapat melihat referensi kota dunia seperti kota di New York di Amerika Serikat atau Sydney di Australia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta tetap menggeliat setelah Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur.

"Kami yakin ini (permintaan sektor pariwisata) justru meningkat karena Jakarta menjadi pusat ekonomi," kata Sandiaga Uno saat hadir secara virtual dalam Rapat Kerja Daerah ke-II PHRI DKI Jakarta di Jakarta, Rabu.

Ia pun memperkirakan Jakarta dapat melihat referensi kota dunia seperti kota di New York di Amerika Serikat atau Sydney di Australia.

Untuk itu, ia berharap kepada PHRI Jakarta untuk mempersiapkan diri mengakomodasi permintaan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta.

"Kami ingin agar PHRI di DKI Jakarta, karena ini di Ibu Kota, juga mulai menyiapkan bagaimana langkah kita dengan IKN yang baru diundangkan, bagaimana dampaknya terhadap permintaan layanan dari anggota PHRI," ucapnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap PHRI DKI meningkatkan sinergi dengan pemerintah untuk menggarap program wisata misalnya desa wisata.

Beberapa desa atau kampung wisata di DKI yang dapat mendongkrak UMKM di antaranya Setu Babakan, Condet dan Untung Jawa di Kepulauan Seribu.

Sebelumnya, DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi undang-undang pada Rapat Paripurna ke-13 Masa Persidangan III tahun 2021-2022, Selasa (18/1).

Pemerintah Pusat semakin mematangkan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur dengan nama ibu kota Nusantara.

Sedangkan, DKI Jakarta sebagai ibu kota negara diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Wagub DKI usul Jakarta tetap jadi daerah khusus
Baca juga: Pemprov DKI rumuskan posisi Jakarta setelah ibu kota pindah
Baca juga: Wagub DKI: Jakarta tetap nyaman dihuni meski ibu kota pindah

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022