kesempatan emas meningkatkan cakupan vaksinasi masyarakat mengantisipasi terjadinya ancaman gelombang ketiga COVID-19 akibat varian Omicron.
Jakarta (ANTARA) - Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dirga Sakti Rambe menyebutkan rendahnya kasus positif COVID-19 yang saat ini dimiliki Indonesia merupakan waktu emas untuk tingkatkan cakupan vaksinasi.

“Penelitian menunjukan saat tingkat penularan di masyarakat itu sedang rendah, maka efektivitas vaksin pada titik yang optimal,” kata Dirga dalam Dialog Rabu Utama bertajuk Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Dirga menjelaskan, kesempatan emas tersebut harus digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi pada masyarakat guna mengantisipasi terjadinya ancaman gelombang ketiga COVID-19 akibat varian Omicron.

Perluasan cakupan vaksinasi tersebut juga harus dilakukan guna mencegah adanya celah yang menyebabkan lonjakan kasus menjelang liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

“Kita mengakui dalam satu dua pekan terakhir itu ada penurunan laju vaksinasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengingatkan pada teman-teman dan masyarakat kita tidak boleh lengah,” tegas dia.

Ia memberikan contoh pada saat terjadi serangan varian Delta di bulan Juli lalu, efektivitas vaksin sebetulnya bisa saja berkurang atau lebih rendah dibandingkan pada saat penularan virus dalam masyarakat mulai terkendali.

Oleh sebab itu dia meminta pada semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan cakupan vaksinasi supaya tercipta kondisi lingkungan yang aman bagi semua orang.

“Yang baru satu kali vaksin, ayo lengkapi yang kedua. Yang belum vaksinasi apalagi kelompok berisiko tinggi, lansia, orang dengan komorbid harus sekarang vaksinasi sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap dia.
Baca juga: Satgas minta pemda segera tingkatkan cakupan vaksinasi
Baca juga: Komnas KIPI: Tingkatkan kekebalan tubuh cegah COVID-19 gelombang 3
Baca juga: Vaksinolog: Dibutuhkan kewaspadaan hadapi varian baru COVID-19


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021