Momen ini harus kita anggap sebagai wake-up call untuk kembali melihat kekuatan bangsa dalam hal riset dan inovasi termasuk juga industri farmasi,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pandemi COVID-19 telah menjadi momen kebangkitan bagi riset dan inovasi sektor farmasi di Indonesia.

Untuk itu pemerintah, lanjut dia, terus mendukung berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi dalam melakukan penelitian dan pengembangan Vaksin Merah Putih.

"Momen ini harus kita anggap sebagai wake-up call untuk kembali melihat kekuatan bangsa dalam hal riset dan inovasi termasuk juga industri farmasi," kata Menko Airlangga dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Menko Airlangga mengungkapkan hal tersebut ketika membuka acara Pharmaceutical & Health Care Virtual Summit 2021 yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni UGM (KAGAMA) Farmasi.

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Gotong Royong bantu penuhi target nasional

Ia mengatakan pemerintah juga meresmikan penemuan riset dan inovasi hasil karya peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti GeNose, pelindung muka, bilik swab yang dilengkapi HEPA filter dan alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah.

Selain itu juga alat viral transport medium, RI-GHA sebagai uji diagnosis cepat berbasis antibodi, dan ventilator, serta pengembangan teknologi integrasi DNA sintetik ke dalam vector plasmid.

Ia meyakini lebih banyak inovasi lainnya yang akan muncul, termasuk dari UGM, yang harus diiringi dengan semangat kolaborasi dengan semua pihak serta menuju komersialisasi dan industrialisasi yang semakin terbuka.

Terkait perkembangan kondisi pandemi COVID-19 dan percepatan vaksinasi di Indonesia, Menko Airlangga menyatakan penanganan pandemi yang diupayakan oleh pemerintah dan didukung oleh masyarakat menunjukkan hasil baik.

Baca juga: Peneliti: Atasi hambatan paten guna kembangkan industri farmasi

Saat ini kasus aktif COVID-19 nasional sudah jauh menurun 45,5 persen dibandingkan puncak kasus pada Februari. Persentase kasus aktif dan kesembuhan juga relatif lebih rendah daripada rata-rata global.

Selain itu realisasi penyuntikan dosis vaksin di tingkat nasional juga termasuk tercatat salah satu yang relatif cepat dan menjadikan Indonesia berada pada posisi 11 besar dunia.

Pemerintah juga terus mengupayakan percepatan vaksinasi melalui vaksin yang tersedia dari proses evaluasi Badan POM dan telah mendapat pertimbangan dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), WHO, serta para ahli.

"Pemerintah juga selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat," kata Menko Airlangga.

Baca juga: Sri Mulyani: Program vaksinasi RI masuk peringkat ke-11 global



 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021