Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Banten berencana untuk membentuk sekolah inklusi yakni untuk anak berkebutuhan khusus tingkat Sekolah Dasar dan SMP di setiap Kecamatan.

"Tahun ini rencananya dua SD dan SMP di masing - masing kecamatan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin dalam acara sosialisasi dan pelatihan sekolah inklusi bagi sekolah dasar negeri dan swasta se-Kota Tangerang, Selasa secara daring.

Jamaluddin menerangkan proses sosialisasi terkait sekolah inklusi terbagi dalam tiga tahapan, antara lain sosialisasi, pelatihan dan pendampingan.

"Sosialisasi dan pelatihan yang berlangsung pada tanggal 20, 22, 27 29 April 2021 secara daring, untuk pendampingan pada bulan Juli dan Agustus," papar Kadis Jamaluddin.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan Pemerintah Kota Tangerang berupaya memberikan layanan pendidikan bagi setiap anak di Kota Tangerang khususnya bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar dapat merasakan pendidikan dengan kualitas yang sama dengan anak pada umumnya melalui pembentukan sekolah inklusi.

Sekolah inklusi merupakan salah satu bentuk pemerataan dan bentuk perwujudan pendidikan tanpa diskriminasi dimana anak berkebutuhan khusus dan anak-anak pada umumnya dapat memperoleh pendidikan yang sama.

Baca juga: Cara mendidik anak sadar inklusivitas

Baca juga: Ketersediaan internet penting bagi pendidikan dan inklusi keuangan


"Sekolah inklusi memiliki tugas khusus dalam hal pendidikan anak. Guru juga harus bisa menghargai dan memahami setiap anak," kata Wali Kota Arief dalam pembukaan acara yang berlangsung secara daring.

Faktor lingkungan, lanjut Wali Kota Arief, menjadi salah satu unsur dalam proses tumbuh kembang anak terlebih dalam menyerap pendidikan terlebih dalam penerapan di sekolah inklusi.

"Anak - anak bisa sama-sama belajar untuk saling menghargai,serta memiliki hak dan kewajiban yang sama. ABK juga bisa mengembangkan kemampuan diri terlepas dari keterbatasannya dan meningkatkan kepercayaan diri," katanya.

Lebih lanjut Wali Kota berpesan agar pada pelaksanaan sekolah inklusi, seluruh unsur pendidikan baik guru maupun orang tua murid dapat menjaga agar tidak ada anak yang merasa termajinalkan apalagi hingga terjadi perundungan. "Karena setiap anak berhak mendapat pendidikan yang sama di Kota Tangerang," ujarnya.

Baca juga: Angkie Yudistia: Sekolah inklusi jadi PR besar penyetaraan disabilitas

Baca juga: Yogyakarta ingin tambah sekitar 20 sekolah inklusi hingga 2022

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021