Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp tentang penyintas COVID-19 boleh mendapatkan suntikan vaksin setelah melakukan isolasi selama 10 hari. 

Narasi dalam pesan tersebut juga menyebutkan orang yang sudah pernah terinfeksi COVID-19 tidak perlu lagi menunggu selama tiga bulan untuk bisa mengikuti vaksinasi.

Lalu, benarkah penyintas COVID-19 sudah boleh divaksin setelah isolasi 10 hari?
 
Tangkapan layar hoaks yang menyatakan penyintas COVID-19 sudah boleh divaksin setelah isolasi 10 hari. (Kominfo)


Penjelasan:
Narasi tentang penyintas COVID-19 dapat divaksinasi setelah isolasi 10 hari dan tidak perlu menunggu sampai tiga bulan adalah informasi keliru atau hoaks.

Menurut keterangan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, yang dikutip dari Jala Hoaks, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan ketentuan terkait vaksinasi sebagai berikut:

1. Jika penyintas belum pernah disuntik vaksin COVID-19 dosis 1, maka tunggu tiga bulan setelah sembuh untuk mendapatkan dosis 1;

2. Jika penyintas sudah pernah mendapat dosis 1, lalu terkena COVID-19. Maka dosis ke-2 tetap bisa diberikan 28 hari sesudah dosis 1 dan sudah dinyatakan sembuh.

Sementara, Dinas Kesehatan Kota Batam dalam laman resminya, menjelaskan penyintas COVID-19 sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2. Tapi, kekebalan alami itu hanya bertahan hingga tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. 

Sistem imunitas tubuh manusia mempunyai sel memori. Ketika antibodi rendah dan terjadi infeksi, sel pengingat itu akan melakukan kilas balik, lalu memproduksi antibodi dalam jumlah banyak.

Ingatan dari sel tersebut hanya bertahan selama beberapa bulan. Setelah tiga bulan berlalu, jumlah antibodi akan berkurang dan kemampuan sel memori juga menurun.

Karena kemampuan sel memori yang menurun itu, para penyintas sebaiknya menerima vaksin COVID-19 setelah tiga bulan sehingga kekebalan tubuhnya semakin baik.

Klaim: Penyintas COVID-19 boleh divaksin setelah isolasi 10 hari
Rating: Salah/Disinformasi

Baca juga: Riset: 1 dari 3 penyintas COVID mengalami gangguan mental atau saraf

Baca juga: Gangguan tidur pada penyintas COVID-19 disebabkan masa isolasi

Baca juga: Studi: Beberapa atlet penyintas COVID-19 menderita penyakit jantung

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021