Sorong (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong menyatakan bahwa kebakaran KM Fajar Baru 8 di pelabuhan rakyat Sorong pada 7 Maret 2020 tidak mencemari air laut.

"Tidak ada minyak kapal yang tumpah ke laut dan mencemari lingkungan di perairan setempat," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Sorong Jece Julita Piris di Sorong, Selasa.

Dia mengatakan bangkai kapal sudah ditarik dari tempat kejadian kebakaran pelabuhan rakyat ke pulau Dokarim tempat dok kapal Pertamina.

Baca juga: Kapal rombongan sosialisasi Pilkada KPU Raja Ampat terbakar

Baca juga: Basarnas: Hari ke-7 pencarian korban kapal terbakar masih nihil


Menurutnya, evaluasi bangkai KM Fajar Baru 8 dilakukan dengan cepat agar tidak mengganggu aktivitas kapal-kapal yang lain di pelabuhan rakyat Sorong, yang merupakan pelabuhan kapal penyeberangan Sorong ke beberapa daerah sekitarnya.

Ia mengatakan KSOP juga sedang menelusuri penyebab utama kebakaran kapal KM Fajar Baru 8 yang merupakan kapal penyeberangan Sorong-Raja Ampat.

Ia menjelaskan bahwa saat ini penyidik KSOP Sorong sedang melakukan pemeriksaan terhadap kapten dan anak buah kapal berjumlah 11 orang guna mengetahui penyebab kebakaran kapal penyeberangan tersebut.

Baca juga: Empat kapal terbakar di dermaga Bea Cukai Batam

Namun, menurut dia, dugaan awal sebagaimana pengakuan beberapa anak buah kapal bahwa penyebab kebakaran karena puntung rokok.

"Kasus kebakaran ini juga akan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang akan segera turun ke lokasi kebakaran untuk menyelidiki penyebab utama kebakaran tersebut," ucapnya.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021