Jakarta (ANTARA) - Badan strategi independen Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) mendorong transformasi layanan kesehatan primer karena memiliki peran yang sangat strategis dalam penanganan wabah COVID-19.

"Dengan jumlah jejaring yang besar, tentunya yang masih akan kami dorong adalah transformasi layanan kesehatan primer untuk dapat berperan secara strategis dengan penanganan wabah," kata Direktur Kebijakan CISDI Olivia Herlinda dalam Diskusi Pakar: Health Outlook 2021, secara virtual, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki jaringan layanan kesehatan hingga mencapai 10.134 Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Jaringan tersebut juga diperkuat oleh 784.358 tenaga kesehatan, serta terhubung dengan layanan kesehatan rujukan di rumah sakit.

Dengan jumlah jaringan layanan kesehatan primer yang cukup besar, transformasi terhadap layanan kesehatan primer akan memiliki peran yang sangat strategi dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19.

Baca juga: Peserta JKN-KIS bisa menikmati layanan rawat inap tanpa biaya

Transformasi layanan kesehatan primer sebagai fondasi pembangunan kesehatan publik dapat diupayakan melalui integrasi layanan dan keterlibatan masyarakat untuk dapat memperkuat kesiapan komunitas menghadapi berbagai macam ancaman dan tantangan kesehatan.

Namun demikian, CISDI mencatat bahwa transformasi tersebut juga perlu didukung dengan beberapa hal, antara lain dukungan regulasi dan prioritas kebijakan dari pusat terhadap peran strategis Puskesmas dalam sistem kesehatan nasional.

Kemudian, dukungan kebijakan dan keberpihakan dari pemerintah daerah (Pemda) dengan menginvestasikan pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, termasuk penyediaan SDM yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap dalam memenuhi standar di bidang kesehatan juga dibutuhkan.

Baca juga: OYO Indonesia gandeng Alodokter untuk layanan kesehatan

Selanjutnya, lingkungan yang mendukung untuk terwujudnya kolaborasi lintas sektor atau pentaheliks dalam mendukung peran Puskesmas juga sangat penting.

Dukungan lain yang diperlukan untuk mewujudkan transformasi tersebut adalah kebijakan kesehatan yang terhubung dengan kebijakan sosial budaya, ekonomi, perdagangan dan sektor lain yang mempengaruhi layanan kesehatan.

"Hal tersebut akan memperkuat paradigma sehat juga menjadi komponen vital dari sistem kesehatan yang tangguh," demikian kata Olivia.

Baca juga: Perbaikan kualitas layanan JKN-KIS di faskes dinilai makin optimal

Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020