khusus untuk yang membutuhkan perawatan 'highly intensif care"
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan pihaknya menyiapkan ruangan tambahan untuk menampung pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waras Wiris di Kecamatan Andong kabupaten setempat.

"Kami telah menyiapkan satu bangunan di Boyolali di RSUD Waras Wiris Andong, yakni gedung Edelweis sebanyak delapan kamar untuk menampung pasien terkonfirmasi positif COVID-19," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Ratri S. Survivalina,disela mengecek di RSUD Waras Wiris Andong Boyolali, Rabu.

Menurut Ratri S Survivalina masing-masing kamar atau bangsal nanti berisi dua tempat tidur. Sehingga, kapasitas totalnya yang bisa disiapkan nanti untuk 16 tempat tidur atau menampung 16 pasien.

Menurut Ratri ruangan tambahan tersebut dipersiapkan untuk pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan intensif yakni pasien yang bergejala sedang hingga berat.

"Kami memang membuat bangunan ini, khusus untuk yang membutuhkan perawatan 'highly intensif care", membutuhkan perawatan yang lebih canggih untuk penyelamatan jiwa dari penderita COVID-19," kata Ratri.

Baca juga: Dinkes Boyolali : Angka kesembuhan COVID-19 cukup tinggi

Baca juga: Desa di Boyolali berwenang manfaatkan Dana Desa untuk tangani COVID-19


Hal tersebut, lanjut Ratri, dipersiapkan karena rumah sakit rujukan pasien penderita sedang hingga berat di Surakarta sudah penuh kapasitasnya, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali berinisiasi membangun bangsal tambahan yang segera dioperasionalkan dengan para sukarelawan yang bertugas menjadi tenaga kesehatan.

Selain itu, pasien COVID-19 yang dirawat intensif di RSUD Pandan Arang Boyolali, juga sudah penuh yakni sebanyak 20 orang. Untuk itu, dengan disiapkan RSUD Waras Wiris Boyolali bisa menambah menampung pasien COVID-19 yang perlu perawatan sedang hingga berat.

Ratri menjelaskan perkembangan data kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali hingga Selasa (1/12), bertambah 37 kasus sehingga akumulasi menjadi 2.108 kasus.

Jumlah akumulasi kasus COVID-19 tersebut dengan rincian pasien yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 203 kasus, isolasi mandiri sebanyak 402 kasus, yang dinyatakan sembuh ada 1.435 kasus, dan meninggal dunia ada 68 kasus.

"Kamis catat ada sebanyak 1.435 kasus yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 atau sekitar 68 persen dan meninggal dunia 68 kasus atau 3 persen," kata Ratri.

Menurut dia, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali hingga kini, yakni 1,84, sehingga daerah ini, masih zona resiko sedang atau warna orange.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dengan3 M (Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun). Program "Jogo Tonggo" juga sangat efektif untuk selalu mengingatkan dan memantau tetangga sendiri agar terhindar dari penularan COVID-19.

Baca juga: Klaster keluarga dominasi tambahan kasus COVID-19 Boyolali

Baca juga: Boyolali gelar simulasi hajatan saat pandemi COVID-19

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020