Sungguh sayang kalangan pesantren yang dikenal sebagai tempat pemasok generasi muda kreatif, berilmu dan berakhlak bila sampai kurang mendapatkan prioritas perhatian dan keberpihakan pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Kalangan pondok pesantren diimbau memperingati Hari Kemerdekaan RI dengan cara kreatif yang tidak mengakibatkan kerumunan massa menilik saat ini potensi penyebaran COVID-19 masih tinggi di banyak tempat, kata Anggota DPR RI Marwan Jafar.

"Sebaiknya kalangan pesantren tidak memaksakan diri buat melaksanakan peringatan Agustusan tahun ini. Apalagi di tengah kondisi wabah COVID-19 yang belum mereda," kata dia saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Dia mendorong pesantren termasuk masyarakat umum agar khidmat memperingati Hari Kemerdekaan RI tetapi tetap aman dari COVID-19.

Perayaan Agustusan di masa normal dimeriahkan dengan berbagai lomba yang melibatkan konsentrasi massa. Hal tersebut sebaiknya dihindari terlebih dahulu dan benar-benar harus menimbang protokol kesehatan.

Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu, juga mendorong pemerintah tetap memberikan keberpihakan nyata untuk kalangan pesantren. Pesantren menunggu realisasi afirmatif berupa kesetaraan dengan lembaga pendidikan lain.

Pemerintah pada hari kemerdekaan, kata dia, agar terus menjiwai semangat proklamasi dengan memprioritaskan perbaikan kondisi pesantren.

Baca juga: Pemkot Depok larang perlombaan rayakan Kemerdekaan 17 Agustus

"Mulai dari mengirimkan dokter spesialis paru serta paramedis buat memeriksa secara berkala para santri dan kiai di pesantren, memberikan 'sanitizer' (cairan pembersih tangan), obat-obatan dan vitamin hingga pemeriksaan 'swab test' (tes usap) gratis bila diperlukan, agar kondisi kesehatan dapat terpantau atau daya tahan mereka tetap prima di tengah situasi wabah COVID-19," kata anggota Komisi VI DPR RI itu.

Marwan juga mengingatkan pemerintah segera memberikan bantuan untuk perbaikan sarana dan prasarana kalangan pesantren.

"Mengapa hal ini penting perlu dibantu? Sebab, menyangkut sarana dan prasarana di pesantren seperti bangunan, kelistrikan, air bersih, akses jaringan komunikasi internet dan lain-lain umumnya belum layak, termasuk dari sisi kesehatan. Terutama pesantren-pesantren kecil di pedesaan atau pedalaman," katanya.

Dia mengatakan semua bentuk kepedulian dan keberpihakan pemerintah kepada pesantren di masa pandemi salah satunya membuat lingkungan ponpes jangan sampai menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

Selain itu, pesantren agar dapat maju dengan pemerintah berkontribusi di dalamnya.

"Sungguh sayang kalangan pesantren yang dikenal sebagai tempat pemasok generasi muda kreatif, berilmu dan berakhlak bila sampai kurang mendapatkan prioritas perhatian dan keberpihakan pemerintah," katanya.

Baca juga: Masih pandemi, HUT Kemerdekaan di Bogor tak ada panggung hiburan
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020