Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI memberikan pelatihan pada warga-warga yang tidak terdata baik itu pengemis, gelandangan, lanjut usia serta disabilitas netra di tempat penampungan sementara yang dioperasikan oleh balai rehabilitasi sosial (rehsos) kementerian tersebut.

"Mereka diberi pelatihan atau kursus di antaranya membuat suvenir, merajut, melukis dan sebagainya. Jadi mereka diberi bekal," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara usai meninjau tempat penampungan sementara sejumlah balai Rehsos di antaranya Panti Sosial Bina Netra Tan Miyat dan Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma, Bekasi, Rabu.

Dengan pelatihan keterampilan tersebut diharapkan mereka memiliki bekal agar tidak kembali hidup di jalanan usai kembali ke keluarganya masing-masing.

Baca juga: Kemensos selesaikan BST tahap satu Kabupaten Bekasi dalam empat hari

Untuk proses rehabilitasi pada umumnya tergantung pada asesmen masing-masing yang menjalani rehabilitasi, namun rata-rata ialah tiga bulan.

Namun biasanya untuk mereka yang punya keluarga, saat kondisinya memungkinkan maka akan segera dipulangkan pada keluarganya masing-masing.

Tempat penampungan sementara merupakan bagian dari program Kemensos di tengah pandemi COVID-19. Dengan kata lain, program-program bantuan sosial tidak hanya untuk warga yang terdata dan memiliki nomor induk kependudukan saja, melainkan juga bagi mereka yang tidak terdata.

"Artinya ini sebagian besar di jalanan. Kami apresiasi pemerintah setempat untuk ini dan kami terbuka membantu serta melayani warganya yang terdampak tapi ada di jalanan," ujar dia.

Baca juga: Kemensos apresiasi penyelesaian data bantuan ganda di Indramayu

Untuk mereka yang berada di tempat penampungan, selain diberikan pelatihan mereka juga disediakan makan tiga kali sehari, diberikan sembako, tempat tidur serta layanan-layanan lainnya.

Ia mengakui dengan adanya kondisi pandemi COVID-19, banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan bahkan ada yang mengalami kondisi terburuk sehingga hidup di jalanan. Walaupun angka peningkatannya belum jelas, namun hal itu terlihat secara kasat mata.

"Tentunya Kemensos semampunya pasti turun tangan mengatasi permasalahan tersebut, walaupun kami juga punya keterbatasan," ujarnya.

Baca juga: Kemensos: BST tahap dua cair awal Juni
Baca juga: Lewat medsos, Mensos ucapkan selamat Idul Fitri kepada umat muslim Tanah Air
Baca juga: BGR Logistics siap distribusikan bansos milik Kemensos

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020