Kalau ada pemudik yang bandel, harus bisa diantisipasi
Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau dua lokasi RW siaga di Kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, untuk mengetahui kesiapan warga dalam mengantisipasi pemudik ke wilayahnya.

"Saya mengecek bagaimana kesiapan di wilayah, terutama di tingkat RT dan RW, dalam mengantisipasi pemudik menjelang Lebaran," kata Bima saat meninjau RW 03 Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis.

Baca juga: Pemkot Bogor belum putuskan untuk perpanjang PSBB

Menurut dia, kebijakan Pemerintah Kota Bogor terhadap pemudik yang datang ke Kota Bogor adalah menetap di rumah dan melakukan isolasi mendiri atau tidak boleh keluar dan masuk rumah.

"Kalau ada pemudik yang bandel, harus bisa diantisipasi," katanya.

Bima mencontohkan di RW 03 Kelurahan Tanah Sareal, pemuda setempat secara gotong royong menerapkan RW siaga dengan sistem piket sebanyak 10 orang per hari.

“Mereka membangun sistem, kalau ada yang nekat mudik harus mengisi formulir dan ada isolasi 14 hari," katanya.

Warga di RW 03 ini, kata dia, juga bergotong-royong membuat dapur umum dan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa dan sahur yang dibagikan kepada keluarga tidak mampu dan terdampak COVID-19.

Bima juga meninjau RW 08 Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

"Di RW 08 warganya juga membangun sistem yang bagus. Warga menerapkan sistem keluar masuk dalam satu pintu. Pintu lainnya ditutup. Bahkan di RW 08 ini memiliki ruangan khusus isolasi. Jadi, bagi pemudik yang bandel, harus isolasi selama 14 hari," katanya.

Warga RW 08 juga membangun lumbung pangan, yakni mengumpulkan bahan pangan secara swadaya dari warga setempat maupun bantuan dari masyarakat lain, dan kemudian diberikan kepada keluarga tidak mampu dan terdampak COVID-19.

Pada kesempatan tersebut, Bima juga mengingatkan RT dan RW untuk membangun RW siaga serta mengantisipasi pemudik yang bandel untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Ketua RW 08 Kelurahan Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor, Zakaria, mengatakan, di RW 08 sudah membangun RW siaga dan melakukan pengetatan terhadap pendatang sejak pertengahan Maret 2020.

"Setiap tamu yang datang ke RW 08 wajib menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun di pintu gerbang RW. Kemudian, dilakukan cek suhu tubuh dan mengisi buku tamu. Ini diperlukan untuk kontrol RW," katanya.

Baca juga: Antisipasi mudik, Polres Bogor ketatkan penjagaan di perbatasan
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perlu skenario holistik tangani COVID-19

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020