Kita harus suport mereka, jangan memberikan stigma negatif. Terus didorong, diberikan semangat agar pasien positif ini sembuh semua
Manokwari (ANTARA) - Provinsi Papua Barat mengumumkan dua pasien positif coronavirus disaese (COVID-19) dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Arnoldus Tiniap pada jumpa pers di Manokwari Minggu menyebutkan dua pasien yang sembuh itu dari Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari.

Baca juga: Satu lagi pasien COVID-19 di Kota Bogor sembuh

"Puji Tuhan setelah dilakukan folluw up pemeriksaan sampel swab kedua hasilnya negatif. Maka dua pasien berinisial JT dari Kota Sorong berusia 71 tahun dan A usia 29 tahun dari Manokwari ini dinyatakan sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarganya," ucap Arnoldus.

Sedangkan untuk penambahan kasus konfirmasi positif pada Minggu sebanyak 17 orang. Secara keseluruhan total konfirmasi positif di Papua Barat saat ini sebanyak 70 orang.

Baca juga: Delapan pasien positif COVID-19 di Kalteng sembuh

"Ada tambahan depalan positif di Kota Sorong, dari Teluk Bintuni juga delapan. Kabupaten Fakfak mengumumkan satu kasus perdana. Total tambahan hari ini sebanyak 17 kasus," ucap Arnoldus.

Menurut dia, penambahan yang cukup signifikan di daerah tersebut menunjukkan bahwa gugus tugas bekerja keras dalam melakukan penanganan. Masyarakat diimbau tidak panik dengan adanya penambahan hari ini.

Baca juga: Pasien COVID-19 Tanjungpinang sembuh setelah diisolasi dua bulan

"Melainkan harus lebih waspada dan lebih patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya menambahkan.

Setelah Fakfak melaporkan satu kasus posituf, lanjut Arnoldus, zona merah di Provinsi Papua Barat bertambah menjadi tujuh, yakni Teluk Bintuni dengan 19 kasus positif, Kota Sorong 17, Kabupaten Sorong 12, Raja Ampat 14, Manokwari enam kasus, Manokwari Selatan dan Fakfak masing-masing satu positif.

Ia berharap pasien sembuh di provinsi itu terus bertambah, baik di wilayah Sorong, Manokwari, Teluk Bintuni maupun daerah lain yang saat ini berada pada zona merah.

"Kita harus suport mereka, jangan memberikan stigma negatif. Terus didorong, diberikan semangat agar pasien positif ini sembuh semua," pungkasnya.

Pewarta: Toyiban
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020