Wanita berpikirnya mendalam dalam banyak hal dan ini bisa memicu stres itu sendiri
Yogyakarta (ANTARA) - Pakar kejiwaan Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Ronny Tri Wirasto menilai kaum wanita menjadi kelompok yang rentan terdampak kesehatan mentalnya seperti timbul rasa cemas dan stres selama pandemi COVID-19.

Ronny melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat, menjelaskan bahwa wanita sebenarnya lebih mampu mengendalikan stres dibandingkan laki-laki berkaitan dengan tingginya hormon esterogen dalam tubuh yang berfungsi memblokir efek negatif stres di otak.

Baca juga: Pakar farmakologi UGM beri penjelasan soal efek samping klorokuin

"Harusnya wanita lebih tahan stres dibanding laki-laki karena laki-laki hormonnya mudah labil sehingga emosinya naik turun. Namun, menariknya wanita yang semestinya stabil secara emosional justru menjadi lebih emosional," kata Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini.

Menurut psikiater di RSUP Dr Sardjito ini, wanita menjadi lebih rentan secara emosi karena sejumlah faktor. Salah satunya terkait kesehatan fisik mengingat secara umum, wanita tidak begitu memperhatikan kondisi tubunya.

"Misalnya, jika sakit diabaikan dan akhirnya menumpuk sehingga lebih rentan," kata dia.

Baca juga: Pakar UGM dukung penelitian formula rempah-rempah penangkal COVID-19

Selain itu, Ronny menambahkan wanita mempunyai kecenderungan lebih pemikir dibandingkan laki-laki.

Wanita, menurutnya, sering memikirkan sesuatu secara berlebihan sehingga membuatnya rentan mengalami stres.

"Wanita berpikirnya mendalam dalam banyak hal dan ini bisa memicu stres itu sendiri," kata dia.

Baca juga: Pakar: Fasyankes penting untuk dukungan kesehatan jiwa saat pandemi


 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020