Perayaan Minggu Palma di tahun 2020 menjadi suatu sejarah di mana umat tidak bisa mengikuti perayaan misa di gereja karena ancaman virus corona yang sangat mematikan saat ini
Timika (ANTARA) - Umat Katolik di Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengikuti ibadah Minggu Palma dari rumah mereka melalui "video streaming" guna mendukung pembatasan sosial skala besar yang diterapkan pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus corona baru.

Pastor Paroki Santo Stefanus Sempan Maximilianus Dora OFM saat memimpin misa perayaan Minggu Palma di Timika, Minggu, mengatakan sudah dua pekan umat Katolik setempat mengikuti ibadah melalui "video streaming".

Hal itu, katanya, lantaran adanya imbauan pemerintah agar tempat-tempat ibadah membatasi kehadiran umat atau jemaat di gereja guna menghindari penularan pandemi virus corona baru (COVID-19).

"Perayaan Minggu Palma di tahun 2020 menjadi suatu sejarah di mana umat tidak bisa mengikuti perayaan misa di gereja karena ancaman virus corona yang sangat mematikan saat ini. Kami sangat mendukung imbauan dan ajakan pemerintah agar membatasi kehadiran umat untuk mengikuti misa di gereja guna mencegah penularan virus corona, kata dia.

Meskipun Minggu Palma salah satu perayaan besar di lingkungan gereja Katolik, kata dia, misa dengan "video streaming" tidak mengurangi hakikat umat mengikutinya dari rumah masing-masing melalui fasilitas teknologi yang tersedia.

Pastor Maximilianus memimpin perayaan misa Minggu Palma didampingi Pastor Lambertus Nita OFM, mulai pukul 08.00 hingga 09.30 WIT.

Baca juga: Uskup: Tenaga medis teladan solidaritas di tengah pandemi COVID-19

Di tengah situasi dunia saat ini yang sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 yang telah menelan korban jiwa puluhan ribu orang dan juga telah menyebar hingga Mimika, ia mengajak umat Katolik setempat terus berdoa guna memohon keselamatan bagi semua orang dari penularan COVID-19.

Ia mengatakan upaya pencegahan dari penularan COVID-19 juga harus dilakukan setiap pribadi, keluarga, dan komunitas dengan menerapkan pembatasan sosial dan fisik, melakukan isolasi dan karantina mandiri di rumah, hidup bersih dengan rajin mencuci tangan, dan berbagai ajakan positif lainnya.

Selama perayaan Pekan Suci Paskah 2020 yang dimulai dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, hingga Hari Raya Paskah pada Minggu (12/4), Gereja Katolik Paroki Santo Stefanus Sempan Timika tetap menggelar perayaan seperti biasa, namun tidak dihadiri umat.

Umat dapat mengikuti semua perayaan misa tersebut melalui "video streaming" dari rumah masing-masing. Hal serupa juga berlangsung di Gereja Katedral Tiga Raja Timika.

Perayaan misa Minggu Palma yang dipimpin Pastor Oktovianus Pr dan Pastor Tanto Pr juga diikuti umat dari rumah masing-masing melalui "video streaming" dan radio Tiga Raja Timika.

Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Amandus Rahadat Pr, yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di Jakarta mengapresiasi keterlibatan semua pihak atas terselenggaranya siaran langsung rangkaian perayaan Pekan Suci Paskah 2020.

"Terima kasih kepada Pastor Okto dan Pastor Tanto, seksi liturgi, lektor, dirigen, organis, seksi penyiaran dan petugas penyiar bahkan siapa saja yang sudah mendukung siaran 'live streaming' hari ini dari Gereja Katedral Tiga Raja Timika-Papua dalam rangka merayakan misa Minggu Palma, mengawali seluruh perayaan Pekan Suci 2020," kata dia melalui akun media sosialnya.

Sebagaimana di Gereja Katolik, seluruh gereja denominasi Kristen Protestan di Timika juga tetap menggelar Ibadah Minggu Sengsara VII dengan menyiarkannya melalui "video streaming" sehingga bisa diikuti umat di rumah masing-masing.

"Kita semua berdoa dan berharap semoga wabah virus corona ini bisa segera berlalu sehingga kegiatan peribadatan di gereja dan aktivitas lainnya bisa kembali normal," ujar Stefanus, salah satu tokoh pemuda di Timika.

Baca juga: Uskup Agung Kupang berdoa khusus untuk korban corona virus
Baca juga: Misa di Katedral Jakarta bisa diikuti melalui "live streaming"

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020