seharusnya Panlih Wagub DKI menunggu hingga selesai status tanggap darurat COVID-19 yang saat ini masih diberlakukan di DKI Jakarta untuk memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno tersebut
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kompak dengan legislatif untuk memberi contoh kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi Virus Corona COVID-19.

Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, di Jakarta, Kamis, menyatakan eksekutif dan legislatif harus bersinergi dalam mengurus Jakarta, sehingga mengalirkan rasa nyaman, damai dan ketentraman ke masyarakat, seperti menunda membuat acara-acara keramaian, termasuk paripurna wakil gubernur untuk menghadapi dan menangani COVID-19.

Menurut Suhaimi, seharusnya Panitia Pemilihan (Panlih) Wagub DKI menunggu hingga selesai status tanggap darurat COVID-19 yang saat ini masih diberlakukan di DKI Jakarta untuk memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno tersebut.

"Kalau sudah dinyatakan dicabut, ya mari dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan bersih," kata Suhaimi.

Menurut Suhaimi, dalam suasana sulit seperti ini dengan wabah COVID-19 yang menimbulkan banyak korban, ada baiknya legislatif dan eksekutif kompak dalam penundaan berbagai kegiatan yang berpotensi menyebarkan Virus Corona COVID-19.

Baca juga: Dua Cawagub DKI sambut positif penundaan paripurna pemilihan wagub

Baca juga: PKS-Nasdem DKI sayangkan rencana paripurna wagub di tengah COVID-19

Baca juga: Agenda rapat terjadwal DPRD DKI ditunda kecuali soal wagub


"Kita harus empati, harus simpati, kita harus bahu membahu membantu masyarakat," ujar pria yang juga sebagai penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta ini.

Lebih lanjut, Suhaimi mengatakan banyak acara warga, seperti kegiatan ibadah dan keagamaan yang dihentikan atau ditunda demi kepentingan bersama dalam menghadapi COVID-19.

"Seperti pernikahan, salat berjamaah, salat Jumat, kegiatan kantor pun juga diarahkan dari rumah. Apakah pantas kalau kita ngotot menggelar paripurna itu? Sementara masih darurat corona," tutur Suhaimi.

Pemilihan Wagub DKI Jakarta ini adalah untuk menggantikan Sandiaga Uno yang mundur karena mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Ada dua nama yang bertarung dalam bursa pemilihan Wagub DKI, yakni politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansyah Lubis dan Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.

Keduanya akan dipilih melalui sistem voting tertutup yang dilakukan legislator DKI. Namun sebelumnya, Nurmansjah dan Riza harus menjalani uji kepatutan dan kelaikan atau fit and proper test.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020