Ini bagus, bantuan dalam bentuk barang bukan uang. Karena kami khawatir, nanti ada tumpang tindih dari anggaran yang sudah kami anggarkan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Komisariat IV Wilayah VII Jawa Timur memberikan bantuan cairan pembersih tangan dan paket bahan kebutuhan pokok ke Kota Malang untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona baru (COVID-19).

Ketua Aptisi Jawa Timur Profesor Suko Wiyono di Kota Malang, Senin, mengharapkan bantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Kota Malang itu, disalurkan kepada masyarakat setempat yang terdampak COVID-19.

"Ini (bantuan, red.) tahap pertama, tentunya saya berharap melihat teman-teman perguruan tinggi swasta lain terpanggil untuk melanjutkan ide ini," katanya.

Penyerahan bantuan dari para akademisi tersebut diterima Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Wakil Wali Kota Sofyan Edi Jarwoko, dan Sekretaris Daerah Wasto di Balai Kota Malang.

Aptisi Jawa Timur menyerahkan ratusan paket berupa cairan pembersih tangan dan bahan pokok, kepada pemerintah daerah guna membantu masyarakat Kota Malang yang membutuhkannya di tengah penyebaran COVID-19.

"Kalau dilihat dari nilainya, mungkin tidak seberapa dibanding kebutuhan. Tapi ini semata-mata bentuk kepedulian kita terkait masalah yang dihadapi saat ini," kata Suko.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan Pemerintah Kota Malang mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.

Pemerintah Kota Malang telah menganggarkan dana senilai Rp55 miliar untuk penanggulangan dampak COVID-19. Bantuan APTISI akan menjadi bagian dari bantuan yang didistribusikan untuk warga terdampak.

"Ini bagus, bantuan dalam bentuk barang bukan uang. Karena kami khawatir, nanti ada tumpang tindih dari anggaran yang sudah kami anggarkan," ujarnya.

Baca juga: Sekolah Relawan kembali bantu warga terdampak "social distancing"

Beberapa perguruan tinggi di wilayah Kota Malang juga ikut menyumbangkan beberapa produk, seperti cairan pembersih tangan dan bilik penyemprotan disinfektan yang dikembangkan Universtias Brawijaya dan Universitas Negeri Islam Malang (Unisma).

Dalam penanganan pandemi COVID-19 di Kota Malang, enam dinas terkait telah disiapkan Pemerintah Kota Malang, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata, serta Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Di wilayah Malang Raya yang merupakan gabungan Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, hingga Senin siang tercatat 10 orang positif virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.

Sebanyak lima orang positif COVID-19 merupakan warga Kabupaten Malang, yang salah satunya meninggal dunia, satu orang di Kota Batu, empat orang di Kota Malang di mana tiga orang dinyatakan sembuh dan satu lainnya merupakan mahasiswa asal Jakarta yang tengah studi di Kota Malang, dan dinyatakan positif COVID-19 pada Minggu (29/3).

Saat ini pasien tersebut tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Sawahan, Kota Malang.

Baca juga: Paket sedekah warga Makassar terdampak COVID-19 disalurkan "startup"
Baca juga: Pemprov Jateng siapkan bantuan sosial untuk warga terdampak COVID-19


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020