Jakarta (ANTARA) - Buah durian telah dikenal masyarakat Indonesia lebih dari 1.300 tahun lalu. Hal ini berdasarkan prasasti Kayumwungan (Karangtengah) bertanggal 26 Mei 824.

Para ahli juga menemukan buah durian terpahat di relief Candi Borobudur. Deskripsi detail buah durian dapat ditemukan di buku berjudul Herbarium Amboinense.

Buku ini ditulis oleh pakar botani Jerman, Georg Eberhard Rumphius, pada tahun 1741.

Alfred Russel Wallace menobatkan durian sebagai "raja buah". Setiap pohon durian memproduksi sekitar 15-800 buah setiap musim.

Berat buah umumnya berkisar antara 1-3 kilogram dengan diameter 14-18 cm, dan panjangnya mencapai 19-32 cm.

Rasa dan aroma buah durian berasal dari persenyawaan yang mudah menguap, seperti: aldehid, alkohol, ester, sulfur, keton.

Berdasarkan riset dan kajian medikopomologi (buah berkhasiat medis dan kesehatan), bau khas durian dikaitkan dengan keberadaan persenyawaan belerang, 3, 5-dimetil-1,2,4-trithiolane, etil 2-methylbutanoate, di dalam daging buah.

Daging buah durian juga mengandung asam amino serotoninergik triptofan dan beta-galaktidase. Campuran ester, thioeters, dan thiols diduga merupakan karakteristik khas buah durian.

Baca juga: Prosesi pengambilan air jamasan awali Festival Durian Ngropoh

Baca juga: Cerita Jokowi hadiahkan durian untuk Iriana



Klasifikasi

Berdasarkan klasifikasi taksonomi, durian tergolong dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo Malvales, Famili Bombacaceae, Genus Durio, Species zibenthinus.

Genus Durio terdiri dari 28 spesies, sembilan belas durian endemis di antaranya berasal dari pulau Kalimantan.

Salah satu durian endemis bernama durian lahung atau tembranang (Durio dulcis), durian lokal khas Kalimantan Selatan.

Beberapa varietas durian lainnya yang tergolong langka, seperti: Durio oxleyanus (kerantungan) dan Durio kutejensis (lai).

Tiga belas spesies ditemukan di Semenanjung Malaysia, enam dikenal di Thailand, dan tujuh di Sumatera. Dari 28 spesies itu, setidaknya terdapat sembilan buah durian yang lezat dikonsumsi.

Durian itu adalah Durio spesies, Durio dulcis Becc., Durio grandiflorus (Mast.) Kosterm. ET Soeg., Durio graveolensBecc., Durio kutejensis Becc., Durio lowianus, Durio oxleyanus Griff., Duriotestudinarum Becc., dan Durio zibethinus (Durio acuminatissima).

Baca juga: Durian dan nangka komponen baterai mobil listrik masa depan?

Baca juga: Menteri Desa dorong penguatan BUMDes Wonosalam untuk jadi ikon wisata



Eksotik

Durian merupakan buah eksotik khas negara-negara di Asia Tenggara. Misalnya: Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina.

Di Indonesia, terdapat beberapa varietas durian berdasarkan penamaan lokal atau spesifik kedaerahan. Misalnya: durian Matahari, durian Nangan, durian Pelangi Atururi, durian Salisun, dan durian Sitokong.

Beberapa daerah di Indonesia juga dikenal buah durian yang berciri khas etnis. Di Minangkabau, dikenal durian Lereng atau Tebing, durian Parak Kopi, durian Lenggang Kamang, durian Datuk Sati, durian Sahalai Sarawa, durian Taba, durian Kampih.

Di Sumatera Utara, dikenal durian Emas dan durian Jantung. Di Sumatera Selatan, dikenal durian Kepala Rusa, durian Tembaga, durian Bantal, durian Bantal Mas (MuaraEnim).

Di Kalimantan Tengah, dikenal durian Belunek, durian Gantar Bumi, Durian Undang, atau Otak undang (Katingan). Di Kalimantan Timur, dikenal durian Selisun, durian Aji Kuning, durian Lae Mahakam.

Di Papua, masyarakat mengenal baik durian Mentega (Manokwari), durian Susu, durian Gajah, durian Juring Panjang, durian Duri Panjang, durian Krakbum.

Di Thailand, terdapat beberapa spesies durian dengan nama lokal. Misalnya: durian Kradum, durian Monthong, dan durian Puang Manee.

Di Malaysia, beberapa varietas durian direkomendasikan sebagai tanaman komersial. Misalnya: durian Beserah, durian Bukit Merah, dan durian Kop Kecil.




Julukan

Durian memiliki sebutan khas dan unik di setiap negara. Di Asia, durian dikenal dengan nama skunk of the orchard. Di Belanda, durian dikenal dengan sebutan Stinkvrucht.

Di Burma, durian dikenal dengan istilah du-yin. Di Filipina, durian disebut juga dulian. Di India, durian dikenal dengan nama civet fruit.

Di Inggris, buah ini dikenal sebagai durian civet cat tree, civet fruit. Di Jerman, durian diistilahkan sebagai stinkfrucht. di Kamboja, durian disebut juga thu-réén. Di Spanyol, buah ini bersinonim dengan durian, durio. Di Thailand, durian dikenal dengan nama thurian, rian.

Durian mengandung karbohidrat (27,9 gram), lemak (3,4 gram), protein (2,6 gram), kalori (153), kelembaban (64,1 gram), mineral (103,9 gram), beta-karoten (140 mg), vitamin B1 (0,1 mg), vitamin B2 (0,13 mg), dan vitamin C (23,2 mg) dalam setiap 100 gram porsi durian yang dapat dimakan.

Satu buah durian utuh seberat satu kilogram memiliki sekitar 1.350 kalori. Ratusan persenyawaan volatil (mudah menguap) teridentifikasi pada varietas durian Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Misalnya: ester (etil propanoate, metil-2-metilbutanoat, propil propanoat), persenyawaan sulfur (dietil disulfid, dietil trisulfid,ethanetiol), tioasetal (1-(metiltio)-propan), tioester (1-(metiltio)-etan), tiolan (3,5-dimetil-1,2,4-tritiolan isomer), serta alkohol (etanol).

Secara umum, durian kaya akan polifenol, seperti: flavonoid (flavanon, flavonol, flavon,flavanol, antosianin), asam fenolat (asam sinamat dan asam hidroksibenzoat), tannin, dan pelbagai komponen bioaktif lainnya, seperti: karotenoid dan asam askorbat.

Buah durian mengandung asam vanillat, asam ferulat, asam p-coumaric, asam caffeic.Kayu durian mengandung boehmenan, androst-1,4-dien-3,7-dione (Boldione), fraxidin. Batang dan ranting durian mengandung persenyawaan asam maslinat, asam arjunolat,fraxidin, scopoletin.

Baca juga: Menteri Desa hadiri pesta panen durian Jombang

Baca juga: Pemkab Pekalongan gelar festival durian, promosikan wisata kuliner



Khasiat

Studi epidemiologis terkini membuktikan bahwa polifenol menurunkan risiko penyakit kronis, seperti: kanker, penyakit kardiovaskuler, dan diabetes.

Menurut perspektif etnofarmakologi masyarakat Dayak, air rebusan kulit batang durian dapat mengatasi diare dan sariawan.

Adapun rebusan bunga durian berpotensi sebagai pereda demam. Durian memiliki pelbagai khasiat etnofarmakomedisin.

Misalnya: daging buah berkhasiat sebagai anticacing. Di Malaysia, rebusan daun dan akar berguna sebagai obat penurun panas. Jus daun durian dioleskan pada kepala penderita demam. Daunnya digunakan untuk mandi penderita penyakit kuning.

Ramuan daun dan buah durian digunakan untuk mengempiskan pembengkakan dan memulihkan penyakit kulit. Abu kulit buah yang terbakar dimanfaatkan setelah persalinan.

Daging buah dipercaya sebagai afrodisiak dan bakteriostatik. (Sah BP, dkk, 2014) Senyawa (+)-(R)-de-O-methyllasiodiplodin menunjukkan aktivitas antibakteri melawan Bacillus subtilis, Salmonella enteritidis, dan Staphylococcus aureus.

Aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh senyawa asam maslinat, threo-carolignan X, fraxidin, protokatekuat metil derivatif benzoat. Aktivitas antiradang (anti-inflamasi) ditunjukkan oleh senyawa eucryphin dan scopoletin.

Baca juga: Banten kembali gelar festival durian, 1.000 durian gratis disiapkan

Baca juga: Pemkab Lamandau gelar kontes durian lokal untuk dapatkan bibit unggul



Sitotoksik

Durian juga memiliki sejumlah bioaktivitas, misalnya aktivitas sitotoksik. Bahasa sederhananya, mampu melawan sel yang berbahaya atau ganas, seperti sel tumor atausel kanker.

Asam maslinat pada durian mencegah proliferasi (berkembangbiaknya) celllines sel tumor SK-OV-3 (sel telur), SK-MEL-2 (melanoma), HCT15 (usus besar ataukolon), A549 (bukan sel kecil pada paru-paru alias non small cell lung), dan XF498 (sistem saraf pusat).

Asam arjunolat pada durian mampu meniadakan kardio toksisitas doxorubicin tanpa bertentangan dengan efek antitumornya.

Lignan seperti boehmenan telah menunjukkan bermacam-macam sitotoksisitas melawan beragam cell lines kanker, termasuk melawan T47D (kanker payudara pada perempuan) dan cell lines HeLa.

Boehmenan juga sitotoksik menaklukkan cell lines Lu1(kanker paru-paru), LNCaP (prostat manusia), MCF-7 (cell line kanker payudara), danhuman umbilical vein endothelial cells (HUVEC).

Boehmenan, diisolasi dari Hibiscus taiwanensis (Malvaceae), secara sederhana bersifat sitotoksik terhadap A549 (cell line epitel adenokarsinoma paru-paru manusia) dan cell lines MCF-7.

Boehmenan juga mampu menghambat replikasi HIV pada sel-sel limfositH9. Scopoletin bersifat sitotoksik kuat melawan sel-sel leukemia murine P388.

Senyawa 2,6-Dimethoxy-p-benzoquinone menunjukkan aktivitas sitotoksik melawan cell line P388serta Hep G2 (hematoma pada manusia) dan cell lines Hep 2,2,15 (Hep G2 ditransfeksidengan virus hepatitis B).

Senyawa lain pada durian yang menunjukkan aktivitas sitotoksik adalah phenolic constituents eucryphin.

Baca juga: Gubernur Kalsel catat sejarah makan durian bersama 24 ribu warga

Baca juga: Durian Babel disebut memiliki citra rasa terbaik di dunia



Olahan

Hasil olahan durian merupakan kekayaan menu khas Nusantara. Misalnya: asam durian (tempoyak), bluder durian, brownies durian, bolu durian, bolu durian keju, burjoduren, durian coklat spring roll (lumpia durian coklat), bubur ketan hitam kinca durian, ciffon durian, es krim durian, es campur durian, es mutiara kuah santan durian, durian muffin, serabi teflon saus durian, ikan asam durian khas Sumbar, klappertaart durian, ketan kinca durian, ketan durian.

Selanjutnya, kolak ubi durian, kolak singkong labu kuning kuahduren, puding roti durian, puding roti tawar vla durian, durian ketan lumer, pancakedurian, pudding pop ice durian, puding roti tawar saus durian, selai durian, sup durian creamy, sus fla durian, es campur alpukat dan durian, es kopi durian, es durian nutrijel, pulut durian kacang hijau, saus durian pedas ikan abu-abu, putu mayang kuah kincadurian khas Banjarmasin, rainbow pancake durian, serabi ketan kuah durian, es cendoldurian frozen, talam durian lapis ketan.

Bila pelbagai menu tersebut disajikan dan dipadukan dengan sektor pariwisata, kewirausahaan, dan industri ekonomi kreatif, pastilah menjelma menjadi wisata kuliner durian. Bahkan, kulit durian, dapat diubah menjadi sandal refleksi untuk kesehatan. Mau mencoba?

*) dr Dito Anurogo MSc adalah dosen FKIK Unismuh Makassar, pengurus Asosiasi Sel Punca Indonesia, dokter literasi digital, penulis puluhan buku, kepala LP3AIADPERTISI, pegiat FLP Makassar Sulawesi Selatan, Director networking IMA ChapterMakassar, pengurus APKKM, Dewan Pembina/Penasihat berbagai komunitas.

Baca juga: Pecinta durian : Kualitas durian Banjar bersaing dengan durian Asia

Baca juga: Ada 10 jenis durian Banjar didaftarkan jadi varietas unggul nasional

Copyright © ANTARA 2020