Mereka ini masih diobservasi/diawasi, bukan terjangkit. Kalau terjangkit sudah pasti dirujuk ke ruang isolasi rumah sakit. Sampai saat ini semuanya dalam kondisi sehat, dan tak ada gejala virus corona seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Kapolres Tanjungpinang, AKBP Muhammad Iqbal mengimbau warga tidak panik dan resah menyusul adanya notifikasi Pemerintah Singapura terhadap enam WNI terduga virus corona di daerah setempat.

Iqbal menegaskan Pemkot Tanjungpinang dan pihak terkait sudah menyiapkan penanganan medis yang sesuai standar serta diatur sedemikian rupa guna menanggulangi virus corona. "Warga beraktivitas seperti biasa karena tidak ada penderita virus corona yang terdeteksi di kota ini," kata Kapolres pada konferensi di kantor Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Senin.

Terhadap enam WNI yang belakangan diketahui satu keluarga tersebut, sudah dilakukan observasi oleh Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya. Keenamnya sedang diobservasi di kediamannya di Tanjungpinang.

"Mereka ini masih diobservasi/diawasi, bukan terjangkit. Kalau terjangkit sudah pasti dirujuk ke ruang isolasi rumah sakit. Sampai saat ini semuanya dalam kondisi sehat, dan tak ada gejala virus corona seperti demam, batuk, dan sesak napas," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Enam WNI dari Singapura bukan suspect corona

Baca juga: Tanjungpinang kirim "swab" enam WNI untuk deteksi corona ke Jakarta

Baca juga: Dinkes: Notifikasi Singapura terhadap WNI suspect corona tanpa alasan


Iqbal mengatakan sempat berdialog dengan salah satu dari enam terduga virus corona tersebut. Menurut Iqbal, terduga mengaku tak begitu khawatir dengan penyakit corona, namun secara psikologis sangat terganggu.

"Beliau (orangtua) mengeluh ke saya karena pihak sekolah tempat anaknya bersekolah menelepon, lalu meminta agar si anak libur sekolah sampai proses observasi selesai," kata Iqbal menirukan perkataan terduga virus corona tersebut.

Oleh karena itu, Iqbal meminta supaya kelompok atau masyarakat tertentu tidak terlalu membesar-besarkan isu virus corona asal Wuhan, China, ini. Sebab dampaknya tidak hanya dirasakan orang banyak, tetapi lebih dari itu para terduga corona ini akan sangat terbebani.

"Kasihan mereka kalau kita terlalu membesarkan isu corona ini, karena dikhawatirkan dapat mengguncang psikologis keenamnya," kata Iqbal.

Pemerintah termasuk kepolisian akan terus memantau perkembangan hasil observasi enam WNI tersebut. Dikatakannya, proses observasi akan berakhir tanggal 13 Februari 2020 mendatang.

"Nanti kalau ada perkembangan selanjutnya menyangkut virus corona ini akan kami sampaikan kepada masyarakat," katanya.*

Baca juga: Kemenkes: Empat WNI dari Singapura jalani karantina di rumah

Baca juga: Kemenkes: Enam WNI dari Singapura bukan suspect corona

Baca juga: Kemenkes: WNI dari Wuhan semua sehat pada hari kelima observasi

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020