Sepuluh warga negara Somalia yang mengalami luka berat akan diterbangkan ke Turki,
Mogadishu (ANTARA) - Sebuah pesawat kargo militer milik Turki mendarat di Mogadishu, ibu kota Somalia, pada Minggu untuk mengevakuasi korban luka berat akibat peristiwa ledakan bom mobil di kota itu sehari sebelumnya, yang menewaskan setidaknya 90 orang, termasuk warga negara Turki.

Pesawat tersebut juga mengangkut staf dan pasokan medis, menurut cuitan Twitter Kedutaan Besar Turki yang menambahkan bahwa keperluan medis itu telah diamankan di rumah sakit yang dijalankan oleh Turki di kota yang sama.

Menteri Informasi Somalia Mohamed Abdi Hayir Mareye mengatakan kepada media pemerintah bahwa sepuluh warga negara Somalia yang mengalami luka berat akan diterbangkan ke Turki.

Mareye menyebut, Turki telah mengirimkan 24 dokter untuk merawat korban luka di rumah sakit.

Sejak wabah kelaparan di Somalia pada 2011 lalu, Turki telah menjadi pemberi bantuan utama, yang mana pemerintah Turki sendiri ingin meningkatkan pengaruh di negara strategis Tanduk Afrika dalam persaingan dengan negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Ledakan pada Sabtu (28/12) yang terjadi di pos pemeriksaan pada jam sibuk di Mogadishu, merupakan yang paling mematikan di wilayah konflik Somalia selama lebih dari dua tahun terakhir.

Korban tewas termasuk sejumlah mahasiswa dari universitas di kota itu, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab terhadap ledakan ini, meskipun walikota Mogadishu menyalahkan al-Shabaab, kelompok militan yang terkait dengan al-Qaeda.

Serangan bom itu adalah ledakan via kendaraan yang ke-20 sepanjang 2019 di Somalia, dan tahun ini diakhiri dengan kematian yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan 2018 lalu, menurut Hiraal Institute, lembaga pemikir berbasis di Mogadishu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Korban tewas ledakan di Mogadishu Somalia jadi 61 orang
Baca juga: Ledakan besar terjadi di Mogadishu

Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019