Tobasa (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT) akan melaksanakan ground breaking percepatan pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba di lahan otorita di Kecamata Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.

"Terkait rencana groundbreaking di lahan zona otorita, kita rencanakan tanggal 10 Oktober 2019. Walau masih dalam tahap pematangan rencana tersebut, termasuk konfirmasi para menteri," kata Dirut BOPDT, Arie Prasetyo melalui siaran pers di Medan, Rabu

Arie menjelaskan pelaksanaan ground breaking itu ada 5 Sub acara dan 1 para event akan digelar pada pekan depan. Untuk para event, BOPDT akan menggelar acara adat, akan dihadiri ratusan masyarakat setempat.

"Saya bicara para event, akan melakukan acara adat. Akan dilakukan 1 atau 2 hari sebelum groundbreaking akan mengundang seluruh masyarakat untuk sama-sama di situ membahas dan mendukung percepatan pembangunan Danau Toba," jelas Arie.


Baca juga: Presiden ingin pariwisata Danau Toba dipromosikan besar-besaran
Baca juga: Presiden ingin Danau Toba jadi wisata berkelas


Di ground breaking ini, Arie mengungkapkan penetapan komitmen Pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan destinasi super prioritas Danau Toba dengan pembangunan infrastruktur seperti membangun akses atau jalan, terlebih dahulu di kawasan lahan otorita tersebut.

"Yang kita tahu, sedang dibangun jalan akses tersebut, 1,9 kilo meter dan terus dikerjakan Kementerian PUPR tahun 2020 dan seterusnya. Untuk memastikan para mitra yang akan membangun fasilitas-fasilitas seperti hotel, komersial, rumah sakit dan sebagiannya," kata Arie.

Yang kedua, akan dilakukan penandatangan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan mitra dalam pengerjaan pembangunan fasilitas pariwisata di Danau Toba berstandar internasional di lahan otorita‎ itu.

"Kita sedang memantangkan draf perjanjiannya dengan para mitra tersebut dan hampir dipastikan 100 persen lokal artinya, orang Indonesia yang akan memulai pembangunan ini," ujar Arie.

Ia menjelaskan percepatan pembangunan kawasan Danau terbesar di Asia Tenggara itu, akan melibatkan anak bangsa.

Hal ini, menunjukkan kepada mata dunia masyarakat Indonesia mampu membangun objek wisata berstandar internasional, sesuai dengan pasar pariwisata internasional saat ini.

"Kenapa tidak orang asing, kita ingin orang Indonesia dulu yang membangun ini sehingga dampaknya bagus bagi dunia internasional. Karena, membuktikan kita membangun duluan dan masuk mitra-mitra internasional untuk membangun Danau Toba ke depannya dengan total 386,7 hektarer," jelasnya.

Yang ketiga, para menteri tersebut akan menggelar peletakan batu pertama pembangunan hotel berbintang lima pada ‎ground breaking di lahan otorita. Dengan itu, penandaan pembangunan kawasan Danau Toba dimulai.

"Dengan pembangunan hotel pertama di lahan otorita yang harapannya segera selesai sehingga infrastruktur dibangun pemerintah mendapatkan sambutan positif dari mitra. Artinya, pembangunan Danau Toba ini menunjukkan gerakan yang positif. Ada investasi yang masuk dan tidak melulu pemerintah yang bangun," katanya.


Baca juga: Masyarakat kawasan Danau Toba diajak sadar wisata
Baca juga: Desa Tongging Danau Toba dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner

 

Pewarta: Juraidi dan Donny
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019