Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam pembentukan pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) selama periode 2015 sampai 2019.

"Kalau 2019 ini, target sudah melampaui target kementerian, kami itu targetnya hanya 50 tapi sudah 137, luar biasa," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam Forum Silahturahmi Nasional Lembaga Litbang 2019 menuju Lembaga Litbang Unggul di Gedung Kemristekdikti, Jakarta, Selasa.

Kementerian juga menargetkan 21 dari 50 pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (PUI) yang terbentuk dalam periode 2015--2019 sudah matang dan saat ini sudah 81 PUI yang dianggap matang.

"Karena kami dampingi, kami beri insentif, akhirnya sekarang berkembang," kata Nasir.

Baca juga: 30 lembaga litbang berproses jadi Pusat Unggulan Iptek

Ia menjelaskan pula bahwa kementerian tahun 2019 menerima ratusan proposal PUI dan akan melakukan seleksi untuk memilih mana yang layak dibina menjadi PUI.

Pengembangan PUI merupakan salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam memperkuat kelembagaan iptek guna meningkatkan kinerja mereka dalam menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pengguna teknologi, yakni masyarakat, industri, dan pemerintah.

Harapannya, dengan demikian inovasi teknologi akan tumbuh, pemanfaatan teknologi oleh pengguna meningkat, dan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi makin besar.

Baca juga:
Kemristekdikti targetkan 120 pusat unggulan Iptek di 2019
Pusat Unggulan Iptek diharapkan jawab kebutuhan Indonesia

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019