Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat tak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang ingin membuat Bangsa Indonesia tidak utuh.

“Tujuan bernegara kita sama maka jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang sengaja ingin mengganggu stabilitas dan persatuan bangsa ini,” ucap Khofifah saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.

Di saat sama, kata dia, ada yang dengan sengaja “menggoreng” isu-isu berkaitan erat tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan berbagai kemasan narasi serta sarat provokasi.
Baca juga: Khatib At Taqwa Rawamangun ingatkan persatuan bangsa
Baca juga: Presiden: Pancasila pemandu persatuan bangsa


Selain itu, lanjut dia, provokasi diproduksi dan disebar masif melalui berbagai kanal komunikasi seperti portal berita, media sosial, aplikasi percakapan dan lainnya.

“Imbasnya, mereka yang tidak paham situasi ini akan sangat mudah termakan hoaks dan terprovokasi,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Menurut dia, kondisi itu sangat berbahaya karena sengaja menggiring rakyat ke konflik individu, golongan, sosial, vertikal dan horizontal.

“Jika tidak kita lawan kondisi ini maka dapat berakibat fatal, yakni terjadinya disintegrasi bangsa,” kata Gubernur khofifah.
Baca juga: Sultan: Pancasila dijadikan etos bangsa merajut kembali persatuan
Baca juga: Panglima TNI ingatkan jaga persatuan bangsa


Mantan menteri sosial tersebut juga meminta semua sadar dan waspada di era pasca-kebenaran seperti sekarang, ditambah masa digitalisasi informasi yang dipenuhi kabar bohong, fitnah, adu domba hingga ujaran kebencian.

Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai sebuah kewajiban kolektif semua anak bangsa untuk mengingat kembali tujuan bernegara dan menjadi bangsa mandiri sesuai cita-cita Pancasila.

“Pancasila adalah dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera,” tutur Khofifah.
Baca juga: Sejumlah tokoh Yogyakarta gelar aksi damai serukan persatuan bangsa
Baca juga: Wapres jelaskan kemajuan bangsa tergantung pendidikan


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019