Titik panas terbanyak di Kabupaten Ketapang, yakni 226 titik panas.
Pontianak (ANTARA) - Kabut asap tebal akibat Karhutla (kebakaran hutan dan lahan), Kamis, kembali menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya di Provinsi Kalimantan Barat.

"Hari ini kabut asap kembali tebal, sehingga kalau mau keluar rumah harus menggunakan masker (penutup mulut dan hidung)," kata Riko salah seorang warga Kota Pontianak.

Ia menjelaskan dalam dua hari terakhir kabut asap sempat berkurang karena di beberapa wilayah Kalbar dan termasuk di Kota Pontianak diguyur hujan, tetapi kini kabut asap kembali menyelimuti Pontianak.

Tidak ada kebakaran lahan di Kota Pontianak, tetapi asap kiriman dari daerah lain kembali menyelimuti udara di Pontianak dan sekitarnya.

Baca juga: Kabut asap masih selimuti Kota Pontianak

Baca juga: Rumah oksigen Dinas Kesehatan Pontianak sudah menerima 35 pasien


Sementara itu, dari pantauan Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terpantau sebanyak 228 titik panas atau hotspot di empat wilayah di Kalbar.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Erika Mardiyanti dalam siaran persnya di Pontianak, Kamis, menyatakan, jumlah titik panas di Kalbar yang dipantau melalui hasil pengolahan data citra satelit Lapan mulai 25 September 2019 pukul 07.00 WIB hingga 26 September 2019 pukul 07.00 WIB, sebanyak 228 titik panas.

"Titik panas terbanyak di Kabupaten Ketapang, yakni 226 titik panas, kemudian di Sanggau dan Melawi masing-masing satu titik panas. Sementara di Sambas, Mempawah, Sintang, Kapuas Hulu, Bengkayang, Landak, Sekadau, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang tidak ditemukan titik panas," katanya.

Sebelumnya, terpantau sebanyak 34 titik panas, terbanyak di Kabupaten Ketapang yakni sebanyak 24 titik panas, kemudian Sintang 10 titik panas, sementara kabupaten/kota lainnya tidak ditemukan titik panas.*

Baca juga: Kota Pontianak mulai diguyur hujan

Baca juga: Peserta tetap ramai ikuti Katulistiwa Run meski terjadi asap karhutla

Pewarta: Andilala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019