Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bertindak cepat melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terkait keberadaan Maharani , TKW asal Kabupaten Sumbawa  yang dikabarkan hilang kontak selama 11 tahun di Suriah.

"Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan BNP2TKI di Jakarta dan BP3TKI Mataram," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, Agus Patria melalui telepon dari Mataram, Jumat.

Agus mengakui, baru mengetahui kabar informasi Maharani Binti Marzuki TKW asal Sumbawa berada di Suriah setelah melihat di media massa.

"Informasinya sudah kita terima, makanya sekarang kita langsung koordinasikan dengan teman-teman di BP3TKI dan BNP2TKI. Apa dan bagaimana kita tidak tunggu sama-sama," ujarnya.

Diketahui, Maharani binti Marzuki, berhasil ditemukan setelah 11 tahun hilang kontak dengan keluarganya di tanah air.

Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Riyadh Arab Saudi, Agus Gia, mengatakan Maharani ditemukan pada 7 September 2019 dan saat ini sudah berada di shelter KBRI Damaskus, Suriah.

Baca juga: TKW asal Sumbawa di Suriah hilang kontak 11 tahun ditemukan

"KBRI Damaskus dalam hitungan hari sudah bisa merespons pengaduan SBMI Riyadh, hingga Maharani yang 11 tahun hilang kontak ditemukan," katanya.

Ia menyebutkan awalnya pada 28 Agustus 2019, keluarga Maharani meminta bantuan DPLN SBMI Riyadh untuk mencari keberadaannya setelah 11 tahun putus kontak.

Kemudian pada 1 September 2019, pihaknya bersurat ke KBRI Damaskus, untuk mencari keberadaan Maharani.

"Alhamdulillah kabar baik dari KBRI Damaskus menyebutkan Maharani sudah ditemukan," katanya.

Rencananya, kata dia, Jumat malam, Maharani akan dibawa ke Libanon sekaligus untuk proses pemulangan kembali ke tanah air.

DPLN Riyadh mengucapkan terima kasih kepada KBRI Damaskus atas pelayanan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia di luar negeri.

"Juga koordinasi dan informasinya," ucapnya.

Dalam proses pencarian Maharani, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Muhammad Fadly dari Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kholik dari staf KBRI Damaskus Syria. Serta koordinasi dengan relawan SBMI Kota Mataram, Rani.


 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019