pemadaman menggunakan alat seadanya bersama-sama dengan masyarakat
Garut (ANTARA) - Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Garut menyatakan, kawasan hutan di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah tiga kali terbakar selama musim kemarau dengan luas lahan yang terbakar di beberapa titik sekitar 23 hektare.

"Sudah tiga kali, yang pertama 1 hektare, kedua 2 hektare, dan terakhir 20 hektare," kata Purwantono, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Garut, Pmelalui telepon seluler di Garut, Minggu.

Ia menuturkan, musim kemarau seringkali memicu terjadinya kebakaran hutan seperti kawasan hutan di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut.

Selain Gunung Guntur, kata dia, lahan hutan lainnya seperti Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan juga pada musim kemarau pernah kebakaran sebanyak satu kali.

"Papandayan sempat terbakar juga awal Agustus lalu," katanya.

Ia menyebutkan, lahan hutan yang terbakar di Gunung Guntur di antaranya alang-alang, rumput, pinus, kaliandra, dan daun-daun kering.

Upaya pemadaman, kata dia, dilakukan secara manual bersama petugas gabungan dan masyarakat setempat, sementara mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke titik lokasi kebakaran.

"Selama ini pemadaman menggunakan alat seadanya bersama-sama dengan masyarakat," katanya.

Kepala Polsek Tarogong Kaler Ipda Asep Saepudin menambahkan, terakhir kebakaran hutan di Gunung Guntur pada Rabu (21/8) yang disebabkan karena faktor alam akibat musim kemarau.

Kepolisian, lanjut dia, telah menerjunkan sejumlah personel untuk rutin melakukan patroli dan mengawasi kawasan hutan di Gunung Guntur.

"Kita rutin patroli untuk mengantisipasi kebakaran, jika ada unsur disengaja, kami akan tindak tegas," kata Asep.

Baca juga: Hutan Gunung Guntur di Garut kembali terbakar
Baca juga: BNPB kerahkan water bombing padamkan kebakaran Ciremai
Baca juga: Pemadaman api Gunung Arjuno kerahkan helikopter

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019