Lebak (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Banten Ade Sumardu mengatakan menteri kabinet Presiden Joko Widodo- KH Ma'ruf Amin harus profesional untuk melaksanakan tugasnya, sehngga mampu mensejahterakan rakyat.

"Kami berharap menteri kabinet itu bekerja profesional dan memiliki rekam jejak yang baik serta ditunjang sumber daya manusia (SDM) unggul," kata Ade Sumardi saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Pemerintahan Jokowi- KH Ma'ruf Amin berkeyakinan Indonesia semakin maju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kemajuan bangsa Indonesia tentu harus ditunjang kinerja kerja menteri yang profesional dengan memiliki rekam jejak yang baik,jujur serta SDM unggul.

Baca juga: Analis: Kalangan nonparpol diperlukan di pos penegakan hukum

Baca juga: Pengamat : Partai agar selektif ajukan nama calon menteri

Baca juga: Akademisi: Presiden perlu menambah jumlah menteri perempuan di kabinet


Oleh karena itu, dirinya sebagai kader partai pemenang pemilihan umum (Pemilu) 2019 mendukung menteri yang duduk di kabinet Jokowi-Ma'ruf harus profesional dan bisa bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Namun, semua itu tergantung hak prerogatif presiden untuk menentukan menteri kabinet," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, Presiden terpilih Jokowi harus memprioritaskan calon menteri kabinet terbanyak dari kader PDIP, sebab secara realita politik sebagai partai pemenang pemilu.

Hal wajar jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi agar menteri kabinet 2019-2024 terbanyak dari partai pemenang pemilu.

Saat ini, ujar dia, banyak kader-kader PDIP yang profesional dan memiliki rekam jejak yang baik dan jujur serta ditunjang SDM handal dari berbagai profesi.

Bahkan, kader PDIP juga terdapat Doktor hingga profesor sehingga tidak diragukan lagi menjadi pembantu presiden.

"Saya kira kader PDIP bisa bekerja untuk membantu presiden untuk kesejahteraan rakyat," kata Wakil Bupati Lebak itu.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019