Mekkah (ANTARA) - Pemerintah Turki berupaya belajar kepada Pemerintah Indonesia terkait penyelenggaraan ibadah haji bagi warga negaranya.

General Director of Hajj and Umrah Services Turki Remzi Bircan bersama timnya berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Syisyah, Mekkah, Selasa.

Ia diterima oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag RI) dan jajarannya serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.

Dalam pertemuan itu, Remzi banyak menggali informasi terkait pengelolaan haji Indonesia.

“Indonesia merupakan negara terbesar pengirim jamaah hajinya, jamaah haji Indonesia juga dikenal sebagai jamaah yang patuh dan tertib sehingga kami ingin belajar dari pengelolaan haji Indonesia,” kata Remzi setelah pertemuan tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya selama ini mengalami kesulitan dalam upaya pengorganisasian haji dengan jumlah 80.000 anggota jamaah yang berangkat.

“Untuk pengorganisasian haji di Turki sangat sulit karena bagaimana kita bisa mengorganisir jamaah 80.000 orang berangkat dari Mekkah ke Arafah pada waktu yang bersamaan, dan dari Arafah ke Muzdalifah ini suatu hal yang sangat sulit,” katanya.

Sementara Indonesia dinilai sukses dalam hal pengelolaan haji dengan mengorganisasi 231.000 anggota jamaah tahun ini dan merupakan jumlah jamaah terbanyak di dunia.

Remzi mengaku sebelumnya sudah berkunjung ke Malaysia yang memiliki sistem pengelolaan haji bernama Tabung Haji Malaysia.

“Sebelumnya saya sudah pernah berkunjung ke Malaysia, Tabung Haji Malaysia dan banyak hal yang saya dapatkan dari sana dan kami juga berkunjung ke Kantor Misi Haji Indonesia dan kami senang bisa bersilaturahmi dengan petugas di sini. Tujuan utama saya bisa berkenalan dengan pejabat di misi haji Indonesia,” katanya.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Nizal Ali mengatakan pihaknya menyambut baik kehadiran delegasi Turki untuk bertukar informasi terkait pengelolaan haji.

“Kita dipandang sebagai pengelola ibadah haji yang rumit karena dari sisi jumlah jamaah haji yang datang ke sini terbesar di dunia. Lalu kita juga dikenal memiliki jamaah haji yang paling tertib, paling penurut sehingga ini mereka butuh belajar dan hal-hal yang lain saya rasa perlu diketahui Turki dari kita,” katanya.

Rencananya pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan kunjungan mereka ke Jakarta dan undangan dari Diyanet Turki kepada Indonesia untuk berkunjung ke Ankara, ibu kota Turki.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019