Investor masih mengkhawatirkan sentimen perang dagang AS-China
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, ditutup melemah tipis 0,97 poin seiring sikap investor yang berhati-hati di tengah sentimen yang mudah berubah.

IHSG ditutup melemah 0,97 poin atau 0,02 persen, ke posisi 6.295,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,43 poin atau 0,15 persen, menjadi 982,69.

Analis Indo Premier Sekuritas, Mino di Jakarta, Selasa, mengatakan investor masih mengkhawatirkan sentimen perang dagang AS-China. Meski belakangan ini tensinya sempat mereda setelah Presiden AS menunda menerapkan tarif impor 10 persen atas produk China, namun pelaku pasar masih cenderung mengambil sikap risk aversion.

"Pada awal perdagangan tadi pagi IHSG menguat, namun pada sesi akhir perdagangan berbalik melemah, itu dikarenakan kekhawatiran investor terhadap sentimen yang mudah berubah, sehingga investor mengambil sikap hati-hati dengan keluar dari aset berisiko," ujarnya.

Baca juga: IHSG menguat seiring hubungan AS-China membaik
Baca juga: IHSG ditutup menguat, dipicu harapan positif perundingan perang dagang


Situasi itu, lanjut dia, terlihat dari respon investor asing yang pada hari ini (20/8/2019) melakukan aksi jual. Berdasarkan data BEI, investor asing mencatatkan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp286,70 miliar.

Sentimen dari dalam negeri, ia mengatakan kericuhan yang terjadi di Papua juga menjadi perhatian pelaku pasar saham di dalam negeri. Diharapkan tidak berlarut-larut atau meluas ke daerah lain.

"Meski situasinya mulai kondusif, sebagian investor tetap waspada," ucap Mino.

Selain itu, ia menambahkan, pelaku pasar saham juga sedang menanti kebijakan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 Agustus 2019 mengenai suku bunga acuan (BI 7-day RR).

"Diproyeksikan BI 7-day RR tetap di level 5,75 persen, jika diturunkan dapat menjadi kejutan positif bagi pasar saham," katanya.

Baca juga: Investor saham daerah dimudahkan dengan paparan publik daring
Baca juga: Wall Street reli ditopang harapan stimulus ekonomi global


Menurut dia, penurunan suku bunga akan memberi harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 448.171 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,23 miliar lembar saham senilai Rp8,55 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 242 saham menurun, dan 137 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 114,06 poin (0,55 persen) ke 20.677,22, indeks Hang Seng melemah 60,30 poin (0,23 persen) ke 26.231,54, dan indeks Straits Times melemah 9,54 poin (0,30 persen) ke posisi 3.137,99. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019