Mataram (ANTARA) - Korem 162/Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat akan melakukan penyambutan secara militer jenazah Pratu Sirwandi M. Sahidillah, prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS yang terkena peluru kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Papua pada Jumat (16/8) sekitar pukul 15.30 WIT.

"Upacara penyambutan akan kita lakukan di Bandara Internasional Lombok (BIL) pada Senin sekitar pukul 09.00 WITA dan dilanjutkan di rumah duka di Kabupaten Lombok Timur," ujar Kepala Penerangan Korem 162/WB Mayor Inf Dahlan saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Minggu.

Baca juga: Jenazah Pratu Sirwandi dievakuasi ke kampung halamannya di Lombok

Baca juga: Pratu Sirwandi, korban penembakan KKSB meninggal di RSUD Wamena


Dahlan mengatakan, untuk upacara militer tersebut nantinya akan di pimpin Kepala Staf Korem 162/WB Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori.

"Rencananya akan dipimpin oleh Kasrem karena Danrem masih menunaikan ibadah haji," ujarnya.

Ia menjelaskan, upacara penerimaan, pesemayaman dan pemakaman dengan upacara militer terhadap jenazah Pratu Sirwandi M. Sahidillah sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Prajurit yang gugur di medan tugas.

Sementara, untuk pemakaman Pratu Sirwandi M. Sahidillah, Mayor Dahlan mengungkapkan akan di lakukan di Lombok Timur. Hanya saja untuk lokasinya Korem belum mengetahuinya karena masih dibahas pihak keluarga.

"Nanti pihak keluarga dan Kodim 1615/Lombok Timur akan koordinasikan untuk mengurus penyelenggaraan upacara persemayaman dan pemakaman," jelasnya.

Baca juga: TNI-Polri pantau pergerakan KKSB ke wilayah Tembagapura

Jenazah Pratu Sirwandi M. Sahidillah, prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS yang terkena peluru kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di bagian dada dan perut, dievakuasi dari Jayapura, Papua ke kampung halamannya di Pulau Lombok, Provinsi NTB, Minggu petang ini.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Jayapura, mengatakan jenazah prajurit TNI AD kelahiran 24 April 1996 itu tengah disemayamkan di Markas Yonif RK 751/VJS (dulu disebut Yonif 751/R) di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Ia menambahkan, sesuai rencana petang ini jenazah Pratu Sirwandi akan diterbangkan menggunakan pesawat komersial dari Bandara Sentani menuju Bandara Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, pada Senin (19/8) pukul 08.45 WITA, jenazah putra dari pasangan Baharuddin dan Ramlah itu akan diterbangkan dari Makassar ke Bandara Internasional Lombok juga menggunakan pesawat komersial, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Baca juga: Pelaku penembakan TNI AD di Nduga diduga kelompok Egianus Kogoya

Pihak pengantar yakni Mayor Inf Rofi Irwansyah selaku Komandan Yonif RK 751/VJS dan Lettu Inf Rhizal Shanda Santoso, Danki D Yonif RK 751/VJS.

Pratu Sirwandi yang menderita luka tembak di dada dan perut meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Sabtu (17/8/2019) pukul 21.35 WIT.

Ia terkena peluru yang ditembakkan KKSB yang diduga pimpinan Egianus Kogoya, di sekitar Km 39 jalan Trans Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Jumat (16/8) sekitar pukul 15.30 WIT.

Sirwandi sempat menjalani dua operasi di ruang ICU RSUD Wamena, hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya.

Sebelumnya, konvoi kendaraan pengangkut logistik milik Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dari Yonif 751/R ditembak secara sporadis oleh KKSB.

Tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.

Penembakan sporadis itu terjadi setelah dua unit kendaraan jenis Hilux baru selesai mengantar perbekalan untuk personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.

Dalam posisi terjepit, sebanyak 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan.

Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri.

Setelah medan berhasil dikuasai, 2 prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak. Pratu Panji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada bagian dada dan perut serta paha.

Baca juga: Patroli TNI di serang KKB di Nduga, 2 anggota Yonif 751/VJS terluka
 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019