Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia turun drastis pada awal perdagangan Kamis pagi, karena para investor takut "resesi akan segera terjadi di Amerika Serikat"

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 129,90 poin atau 1,97 persen menjadi diperdagangkan di 6.466,00 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 133,20 poin atau 1,99 persen pada 6.544,30.

Dengan pasar global sedang mengalami "penurunan cepat", kepala strategi pasar CMC Markets Michael McCarthy mengatakan kepada investor dalam catatan pagi, "perataan kurva suku bunga obligasi pemerintah AS memberikan pemicu."

Ini karena inversi kurva imbal hasil telah mendahului semua enam resesi Amerika Serikat sebelumnya. Saat ini, "imbal hasil 10 tahun turun menjadi 1,58 persen, tingkat yang sama dengan obligasi tenor dua tahun," ujar McCarthy menjelaskan.

"(Meskipun) tidak semua inversi telah menyebabkan resesi, pasar tidak berminat untuk membeli saham, dan langkah-langkah yang merusak dapat memberikan alasan mereka sendiri untuk lebih banyak menjual."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia jatuh dengan Commonwealth Bank turun 1,98 persen, Westpac Bank turun 2,17 persen, National Australia Bank turun 2,28 persen dan ANZ turun 2,41 persen.

Saham-saham pertambangan juga terpukul keras dengan BHP merosot 2,22 persen, Rio Tinto jatuh 2,25 persen dan Fortescue Metals turun 1,72 persen, namun penambang emas Newcrest naik 2,32 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga anjlok dengan Woodside Petroleum jatuh 4,58 persen, Santos merosot 4,19 persen dan Oil Search berkurang 3,85 persen.

Saham jaringan supermarket terbesar di Australia berkurang dengan Wesfarmers turun 2,15 persen dan Woolworths turun 1,15 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 1,27 persen, operator nasional Qantas jatuh 3,43 persen dan perusahaan biomedis CSL melemah 0,58 persen.

Baca juga: Bursa saham Australia dibuka naik tajam, seiring penangguhan tarif
Baca juga: Bursa saham Australia merosot seiring kejatuhan pasar global

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019