Bandarlampung (ANTARA) - Hajah Mas Amah (84) binti H Marhawi, ibunda dari Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Andi Arief, telah berpulang ke Rahmatullah, Rabu sekira pukul 18.01 WIB.

Istri dari tokoh masyarakat, ulama, penulis, mubaligh, dan veteran pejuang kemerdekaan asal Lampung, KH M Arief Mahya itu diketahui telah  lama menderita sakit.

Andung juga Mami, demikian almarhumah biasa disapa, menghembuskan nafas terakhir di RSIA Asy Syifa, Jl Dokter Susilo 54 Pahoman, Enggal, Bandarlampung.

Ibu delapan anak, mulai dari Hilyati (sulung), Istamar Arie SH MBA, Erna Pilih SH, Prisrita SPd MM, Dr Eddy Irawan Arief SE MSc, Neli Aida MSi, Septy Aprilia MPd, dan Andi Arief SIP ini lebih banyak menghabiskan masa senjanya bersama sang suami yang akrab disapa Buya itu, di kediaman pribadi mereka, Jalan Flamboyan 01 RT 09 Lk II Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Bandarlampung.

Di jagat maya, pantauan redaksi, akun Twitter Demokrat TV dan akun Jansen Sitindaon, sejawat Andi Arief di Partai Demokrat termasuk yang pertama mengabarkan kabar belangsungkawa ini.

Andi Arief sendiri terakhir memposting kabar terbaru kondisi sang ibu, Sabtu (11/8/2019) pukul 07.20 WIB, akhir pekan lalu, melalui akun Twitter miliknya, @AndiArief__.

"Sebagaimana Cinta, pengorbanan ibu pada anaknya adalah satu-satunya pengorbanan yang aku percaya ketulusannya_," cuit Andi, membersamai unggahan foto dirinya takzim memeluk tubuh renta sang ibu, saat itu.

Info dari Sekretaris Partai Rakyat Demokratik (PRD) Lampung Joni Fadli dan para anggota Keluarga Besar Rakyat Demokratik (KBRD) Lampung, komunitas sejawat Andi semasa sama-sama aktif berjuang di PRD, rencana jenazah almarhumah akan dikebumikan di TPU Palapa 10, Labuhanratu, Kedaton, Bandarlampung, Kamis (15/8)

Hingga berita ini diturunkan, ucapan duka cita bermunculan di berbagai jejaring grup WhatsApp dan jejaring media sosial. 

Baca juga: BPN: twitt Andi Arief pendapat pribadi
Baca juga: Nasib Andi Arief di partai tunggu keputusan Ketum

 

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019