Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 36 orang peserta World Skill Competition menemui Presiden Joko Widodo untuk meminta dukungan bagi tim Indonesia dalam kejuaraan yang akan diselenggarakan di Kazan, Rusia.

"Saya kira ini kita ingin menunjukkan bahwa talenta-talenta yang kita miliki bisa berkompetisi, bisa bersaing dengan negara-negara lain," kata Presiden saat menerima delegasi dan para peserta yang akan mengikuti kompetisi WorldSkills 2019 di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu.

Menurut Presiden, masyarakat Indonesia banyak memiliki keterampilan antara lain di bidang teknologi informasi, pertanian, hingga manufaktur.

Kepala Negara berharap tim Indonesia juga dapat belajar dan tukar ide dengan negara lain.

"Sehingga kebutuhan-kebutuhan yang dulu tidak kita duga sekarang muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang dulunya orang tidak menyangkanya. Dan ini saya kira bisa dilihat nanti di dalam kompetisi ini yang dilakukan di Kazan," kata Presiden.

Presiden meyakini Indonesia dapat membangun Sumber Daya Manusia ke depannya.

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan para peserta dalam pertemuan itu memohon doa restu kepada Presiden.

"Siswa SMK, tapi umumnya sudah lulus karena 'intake-nya' mereka yang jadi juara pada lomba keterampilan siswa setiap tahun," kata Muhadjir di halaman Istana Negara.

Menurut dia, sebanyak 36 partisipan asal Indonesia dipilih dari peserta terbaik yang mengikuti kompetisi keterampilan nasional, hingga Kompetisi Keterampilan Asia.

Terdapat antara lain kompetisi perkebunan, tata ruang, robotis, mekatronis, tata boga, penyajian makanan, tata rias, tata busana.

Kompetisi keterampilan tingkat dunia digelar pada 22-27 Agustus 2019.

Sebanyak 1.300 profesional muda dari 63 negara dan wilayah akan bersaing memperebutkan medali dalam 56 bidang keterampilan. 

Baca juga: SMKN 1 Jakarta akan ikuti kompetisi instalasi saluran air di Rusia

Baca juga: Kemdikbud siapkan delegasi untuk World Skill Competition

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019