Nunukan (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Utara yang baru, Kombes Pol Herry Dahana mengunjungi desa bebas narkoba di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Jumat.

Desa bebas narkoba yang dikunjungi, yakni Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah.

Kunjungan tersebut dihadiri penggiat antinarkoba, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan karang taruna desa itu.

Pada kunjungan itu, Kepala Desa Maspul, Agus Salim mengucapkan terima kasih kepada BNN RI yang telah memberikan atensi khusus pada desanya.

Ia berterima kasih pula atas dukungan semua pihak atas Maspul Bersinar (bersih narkoba) semenjak dideklarasikan pada 2015.

Kepala BNNK Nunukan Komisaris Polisi La Muati menyatakan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Desa Maspul yang telah aktif dalam mendukung Maspul Bersinar.

"Jangan sampai kita lengah, pantau dan awasi terus setiap ada orang baru yang mencurigakan masuk ke desa ini. Tidak hanya Maspul yang terkenal karena duriannya, tapi juga harus terkenal dengan bersinarnya," ujar La Muati.
Baca juga: Kaltara butuh pusat rehabilitasi narkoba

Sedangkan Kepala BNNP Kaltara Kombes Pol Herry Dahana mengatakan, kunjungannya di Desa Maspul merupakan agenda perdana sejak menjabat dua hari lalu.

Menurut dia, Desa Maspul memiliki daya tarik bagaikan magnet, meskipun dihadang ombak besar selama pelayaran ke Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini.

"Walaupun masih baru dua hari, saya langsung mengagendakan kunjungan kerja ke Desa Maspul karena Desa Maspul ini bagaikan magnet yang menarik saya untuk berkunjung, meskipun ombak besar menghadang perjalanan kami," ujar Herry pula.

Ke depannya BNNP Kaltara akan membuatkan program kelanjutan untuk mendukung Desa Bersinar tersebut dan secara berkala akan mengunjungi Pulau Sebatik.

Ia berharap desa-desa di sekitar Maspul di Pulau Sebatik segera berlomba-lomba mewujudkan Desa Bersinar, mengingat tingkat kerawanan peredaran narkoba di kawasan perbatasan yang tergolong tinggi.

Karena itu, kata Herry, BNNP Kaltara akan memfokuskan perhatian pada pulau ini karena dianggap jalur utama penyelundupan narkoba dari Malaysia dan Filipina.

Pewarta: Rusman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019