Hong Kong (ANTARA) - Amerika Serikat meningkatkan peringatan perjalanan ke Hong Kong, dengan mendesak para pelancong untuk semakin berhati-hati di wilayah China itu karena kerusuhan warga setelah unjuk-rasa di jalanan yang berlangsung berbulan-bulan terkadang disertai kekerasan.

Unjuk-rasa di pusat keuangan Asia itu dimulai dengan penentangan terhadap rancangan undang-undang ekstradisi yang sekarang dibekukan dan telah berkembang menjadi tantangan langsung bagi pemerintah dan menyerukan demokrasi penuh.

"Protes dan konfrontasi telah meluas ke lingkungan di luar yang diizinkan polisi untuk pawai atau demonstrasi," menurut saran yang diunggah di situs web Konsulat Jenderal AS di Hong Kong dan Macau pada Rabu.

"Demonstrasi-demonstrasi ini, yang dapat berlangsung dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan, kemungkinan akan berlanjut," katanya. Peringatan itu naik ke tingkat dua pada skala empat.

Australia juga memperingatkan warganya yang melakukan perjalanan dalam sebuah saran terbaru pada Rabu.

Protes tersebut menimbulkan tantangan terbesar bagi Presiden China Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2012. Xi juga bergumul dengan perang dagang yang melemahkan dengan Amerika Serikat dan ekonomi yang melambat.

Hong Kong menghadapi krisis terburuk sejak kembali ke China dari kekuasaan Inggris pada 1997 karena protes-protes itu, kata kepala kantor Urusan Hong Kong dan Makau China, Rabu.

Lebih banyak protes direncanakan di seluruh kota akhir pekan ini, dimulai pada hari Jumat dengan demonstran berencana untuk mengadakan demonstrasi di bandara internasional kota.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka naik tipis 0,01 persen

Baca juga: Pejabat China: Hong Kong hadapi krisis terbesar sejak 1997

Baca juga: WNI di Hong Kong diimbau tidak terlibat aksi unjuk rasa

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019