Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah pedagang di Pasar Untung Suropati, Kota Bandarlampung mengatakan bahwa jumlah konsumen yang membeli beras di pasar tradisional bergerak naik usai Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Satgas Pangan Mabes Polri mengungkap praktik pengoplosan beras.
"Sejak pengungkapan kasus tersebut, Rabu (6/8) pasar tradisional mengalami lonjakan pembeli khususnya di Pasar Untung," kata salah seorang pedagang di pasar Untung Bu Wanto, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, usai adanya penindakan dari pemerintah pusat, konsumen merasa lebih aman berbelanja di pasar tradisional terlebih mereka memiliki hubungan langsung dengan pedagang yang telah dikenal.
"Ya, mereka nanya-nanya soal beras oplosan dan setelah ada tindakan itu konsumen pun merasa aman," kata dia.
Salah seorang pedagang lainnya Ujang menyampaikan apresiasi terhadap sikap tegas Menteri Pertanian yang dinilai telah melindungi konsumen kecil dari praktik curang dalam distribusi pangan.
"Alhamdulillah, Pak Menteri. Beliau berani membongkar maraknya beras oplosan. Ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan beras yang berkualitas,” katanya.
Ia pun bersyukur, karena pengungkapan beras premium yang dioplos, membuat para pembeli yang datang ke tokonya saat ini semakin ramai.
"Langkah pemerintah ini turut mendorong pemulihan kepercayaan terhadap sistem distribusi pangan, serta memicu pembelian pada pasar tradisional dan kios beras," kata dia.
Baca juga: Mentan sebut 212 merek beras terbukti langgar regulasi pemerintah
Baca juga: Kapolri ikuti arahan Presiden Prabowo untuk tindak tegas pengoplos beras
Baca juga: Prabowo sebut pengusaha pengoplos beras adalah pengkhianat rakyat
