Lampung Selatan (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Muhammad Syaiful Anwar, menyebutkan pagelaran wayang kulit sebagai sarana pendidikan budaya bagi generasi muda yang harus tetap dilestarikan.
Hal tersebut disampaikan Wabub Muhammad Syaiful Anwar saat menghadiri kegiatan bersih desa dengan pagelaran wayang kulit di Dusun Waluyorejo, Desa Jatibaru, Kecamatan Tanjung Bintang
“Wayang adalah media pelestarian budaya, pengingat nilai-nilai leluhur, dan warisan yang harus kita rawat. Ini bukan sekadar masa lalu, tapi bagian dari masa depan,” kata Wabub Lamsel Muhammad Syaiful Anwar, di Kalianda Jumat.
Menurutnya, pagelaran wayang kulit bukan hanya sebagai tontonan biasa, tetapi juga sarana pendidikan budaya yang penuh nilai moral dan kearifan lokal.
Oleh karena itu, demi menjaga kelestarian budaya wayang kulit di Lampung Selatan, dirinya mengajak generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, agar lebih mencintai budaya bangsa.
“Jangan malu dengan budaya sendiri. Kita bangsa besar dengan budaya besar. Jangan sampai budaya kita hilang karena kita lupa menjaganya,” ucapnya.
Maka dari itu, untuk menjaga budaya warisan dari leluhur, ia mendorong agar kegiatan budaya wayang kulit dikemas lebih kreatif dan inovatif di masa depan, dengan melibatkan anak muda, pelatihan budaya, hingga pemberdayaan UMKM rakyat.
“Mari kita evaluasi setiap tahun agar manfaatnya makin luas dan bisa dinikmati semua kalangan,” ujarnya.
