Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung membagikan 13.853 paket makanan kepada anak yatim dan penyandang disabilitas atau difabel di provinsi ini.
"Pemberian bingkisan ini dalam rangka Lebaran Anak Yatim 2025 dengan tema Satu Kesetaraan, Sejuta Harapan Meraih Keberkahan," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Lampung Erwinto di Bandarlampung, Jumat.
Dia menjelaskan, pemberian bingkisan bertajuk Lebaran Anak Yatim dan Penyandang Disabilitas merupakan bagian rangkaian acara Peaceful Muharam dalam memperingati 1 Muharam 1447 Hijriah.
"Untuk paket yang terkumpul sebanyak 13.853 merupakan hasil dari sumbangan 15 kabupaten dan kota sejumlah 7.887, BAZNAS 4.350, LAZ 1.416 dan Kanwil Kemenag Lampung 200 paket," kata dia.
Erwinto, menjelaskan bahwa program nasional "Lebaran Yatim: Berbagi Cinta Berlimpah Berkah" yang di inisiatif oleh Direktorat jenderal Bimas Islam Kemenag RI ini bertujuan untuk menggalang kolaborasi dalam penyaluran zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya antara Kementerian Agama dan pengelola zakat di seluruh Indonesia.
“Jadi paket yang disalurkan ini merupakan zakat yang telah dihimpun selama tiga bulan terakhir, yakni April, Mei dan Juni 2025. Anak-anak yatim dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas menerima langsung bingkisan ini. Bagi yang belum hadir, khususnya penyandang disabilitas, akan kami antarkan langsung ke tempat mereka,” kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa zakat yang disalurkan merupakan hasil dari pemotongan zakat profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 2,5 persen dari gaji pokok. Kemudian dari dana tersebut, 70 persen dikembalikan dalam bentuk distribusi oleh ASN Kanwil Kemenag Lampung, sementara 30 persen dikelola langsung oleh Baznas.
“Alhamdulillah, selama tujuh bulan terakhir ini, dana wakaf pengantin yang terhimpun juga telah mencapai Rp1,5 miliar. Ini menunjukkan semakin kuatnya kesadaran masyarakat dalam berwakaf dan menyalurkan zakat secara optimal,” kata dia.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara Kementerian Agama dan berbagai lembaga pengelola zakat dalam memperluas jangkauan distribusi zakat, infak, sedekah, serta dana sosial keagamaan lainnya.
"Khususnya bagi kelompok yang membutuhkan perhatian lebih," ujarnya.
