Bandarlampung (ANTARA) - RECAKA Festival Musik Tradisi Indonesia 2025 yang berlangsung di Lampung Tengah dapat menjadi ajang ekspresi bagi para pelaku seni daerah dan nasional serta memperkenalkan keberagaman kepada generasi muda.
Ketua Panitia RECAKA Diantori dalam pernyataan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjadi ruang ekspresi dan perjumpaan bagi pelaku musik tradisi dari berbagai daerah.
Selain itu, kehadiran festival ini diharapkan dapat mendorong regenerasi pelaku seni dan penguatan identitas budaya lokal serta memperkuat posisi budaya sebagai bagian penting dalam pembangunan nasional.
"Kegiatan ini diikuti 27 penampil yang berasal dari enam provinsi, dua negara dan puluhan komunitas tradisi di Lampung Tengah. Selain itu, ada karya musik tradisi dengan tema 'sound of diversitiy', pameran organologi serta bazar UMKM," katanya dalam pernyataan, Sabtu.
Ia juga menambahkan festival ini merupakan kegiatan seni-budaya berskala nasional yang diselenggarakan untuk merayakan, memelihara, dan mengembangkan kekayaan musik tradisional Nusantara.
"Festival ini dilaksanakan berkat fasilitasi dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, dan didukung oleh Yayasan Murni Budaya Lampung," ujarnya.
Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha, didampingi Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya serta Direktur Direktorat Film, Musik, dan Seni, Abdullah Agam pada Jumat malam (20/6).
Dalam kesempatan itu, Wamen Giring Ganesha, di hadapan ribuan penonton, menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga musik tradisi sebagai sumber identitas dan kekuatan kreatif bangsa.
"Kami mengajak semua pihak, pemerintah, masyarakat, pelaku seni, dunia pendidikan, dan swasta, untuk terus bersinergi menjaga nyala tradisi Indonesia. Mari kita jadikan budaya bukan hanya sebagai peninggalan, tetapi sebagai masa depan bersama," katanya.
Wamen Giring juga sempat menyanyikan lagu Laskar Pelangi sebelum akhirnya membuka resmi dengan pemukulan canang dan penyerahan plakat kepada perwakilan peserta.
Selain itu, pembukaan festival turut dimeriahkan penampilan kelompok Pelangi Anak Indonesia (PAI), Kelompok Omega dan Komunitas Anak Canang.