Jakarta (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menilai keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi negara berkembang BRICS sejak Januari 2025 akan memberikan sumbangsih yang besar terhadap kelompok tersebut.
Dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis, Presiden Putin mengatakan bahwa pihaknya mendukung keanggotaan Indonesia dalam BRICS dengan upaya penuh.
"Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruh besar di arena internasional, saya yakin akan menambah potensi BRICS dan memberikan sumbangsih besar, sumbangan tambahan kegiatan BRICS dan mekanisme kerja samanya," kata Putin seperti dalam tayangan video yang disaksikan secara daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat dini hari.
Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS, sebuah organisasi yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, pada 6 Januari 2025.
Indonesia menjadi anggota ke-10 dalam BRICS, yang juga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Presiden Prabowo Subianto pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Putin atas dukungan kuat Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi negara berkembang BRICS.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Putin dan Pemerintah Rusia atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS," ujar Presiden Prabowo.
Dalam bidang perdagangan, Indonesia merupakan salah satu mitra dagang terbesar bagi Rusia di kawasan Asia Tenggara dengan volume perdagangan antara dua negara pada 2024 mencapai 4,3 miliar dolar AS.
Selain ingin memperluas pasokan gandum dan beberapa komoditas pertanian lainnya ke Indonesia, Rusia juga ingin membuka peluang baru untuk mengekspor produk peternakan. Hal itu guna meningkatkan lagi volume perdagangan kedua negara yang saat ini terus tumbuh.
"Selama 4 bulan tahun ini, volume perdagangan tahun ini naik 40 persen," kata Putin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Putin sebut keanggotaan Indonesia dalam BRICS beri sumbangsih besar