Bandarlampung (ANTARA) - Penjual hewan kurban di Way Kandis, Bandarlampung, Yadi mengaku adanya penurunan penjualan hewan kurban kambing seiring dengan makin banyaknya pedagang yang membuka lapak serupa.
"Mungkin karena sudah banyak yang jual hewan kurban juga, jadi otomatis pembelinya dibagi," katanya di Bandarlampung, Kamis.
Menurut dia, selain banyaknya penjual hewan kurban di pinggir jalan, salah satu yang membuat penjualan hewan kurban agak sepi, karena adanya penjual hewan kurban di setiap kampung atau pedesaan.
Yadi memperkirakan penurunan penjualan bisa mencapai 30 persen pada Idul Adha tahun ini. Tahun lalu, ia bisa menjual 400 ekor. Namun kali ini, ia hanya bisa menjual hewan kurban sebanyak 300 hingga 350 ekor.
"Banyak penjual hewan kurban, tentu akan berdampak pada harga juga. Sudah pasti tidak bisa jual mahal," katanya.
Hal senada dikatakan oleh Suprapto, seorang penjual hewan kurban di Jatimulyo, Bandarlampung, yang juga mengaku adanya penurunan penjualan hewan kurban pada tahun ini.
"Ya begini, meskipun berkurang pembeli ya bersyukur saja lah," ujar pria 55 tahun tersebut.
Kondisi yang sedikit lesu tersebut, membuat dirinya tidak berani untuk menyiapkan pasokan yang terlalu banyak, hanya berkisar puluhan hewan kurban.
"Kalau tahun kemarin saya bisa stok ratusan kambing. Cuma sekarang hanya sedikit, paling orang-orang lama saja," katanya.
Baca juga: Bupati Lampung Barat terima sapi kurban dari Presiden
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung salurkan 93 hewan kurban ke masyarakat
Baca juga: Kurban dari dana pinjol apakah boleh? simak ulasannya