Menag minta jamaah hindari aktivitas tak penting ketika di Mina

id Mina, lontar jumrah,Puncak haji, menag

Menag minta jamaah hindari aktivitas tak penting ketika di Mina

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 Cucun Ahmad Syamsurijal (ketiga kanan) disaksikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (bawah, kiri), anggota Timwas Haji (dari kiri) Saan Mustopa, Abdul Wachid, Adies Kadir, Marwan Dasopang, mendantangani dokumen kesimpulan hasil rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/6/2025). Rapat tersebut membahas berbagai pelayanan bagi jamaah calon haji Indonesia terutama jelang puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang dimulai pada 5 Juni 2025. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/bar (ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU)

Kalau wukuf di Arafah itu ibarat transit, maka di Mina inilah puncaknya.

Makkah (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jamaah calon haji untuk menghindari aktivitas tak esensial ketika berada di Mina dan harus mengelola kesiapan fisik serta tenaga demi bisa menyelesaikan seluruh rangkaian lontar jumrah.

"Kalau wukuf di Arafah itu ibarat transit, maka di Mina inilah puncaknya. Kalau kita tidak menghemat energi, bisa bermasalah nanti saat puncak pelaksanaan (lempar jumrah)," ujar Menag di Makkah, Senin.

Pernyataan Menag tersebut disampaikan saat meninjau langsung kesiapan tenda-tenda serta fasilitas di kawasan Mina jelang puncak haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Menag mengimbau jamaah untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama pada siang hari. Jamaah disarankan menggunakan payung, membasahi kepala dengan air, serta memanfaatkan waktu sore atau malam hari untuk aktivitas di luar tenda.

"Jangan berkumpul di bawah panas yang sangat terik. Gunakan waktu dengan bijak agar tetap sehat sampai akhir ibadah," ujarnya.

Menag juga mengingatkan agar jamaah memprioritaskan ibadah wajib dan tidak menguras tenaga untuk aktivitas yang tidak esensial.

"Kami imbau jamaah jangan terlalu banyak keliling, jalan-jalan ke mana-mana. Fokuslah untuk menyimpan energi," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sebagian tenda jamaah Indonesia berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi lontar jumrah, sementara sebagian lainnya mencapai hingga tujuh kilometer satu arah.

"Jadi bisa mencapai 14 kilometer pulang-pergi. Kita bersyukur tahun ini lokasi tenda jamaah Indonesia relatif lebih dekat dan tidak ditempatkan di Mina Jadid," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata dia, sejak awal telah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi agar jamaah mendapatkan lokasi yang sesuai dan ideal, termasuk menghindari penempatan di wilayah yang secara fikih dinilai di luar batas Mina oleh sebagian ulama.

Ia apresiasi upaya Pemerintah Arab Saudi atas perbaikan sistem manajemen crowd control yang diterapkan pada musim haji tahun ini.

"Kita bersyukur ada bangunan dan infrastruktur baru, termasuk akses tangga dan jalur evakuasi. Ini semua mendukung kelancaran dan keamanan jamaah," ujarnya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag minta jamaah hindari aktivitas tak esensial ketika di Mina

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.