Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan pelaksanaan penerimaan calon siswa Sekolah Rakyat di daerah itu dilakukan dengan seleksi yang ketat untuk memastikan peserta didik sesuai kriteria.
"Mengenai persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat yang ada di Provinsi Lampung tentu semua fasilitas dan lain sebagainya tengah dipersiapkan dengan baik," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Selasa.
Mengenai proses penerimaan calon siswa Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung, kata dia, akan dilakukan dengan seleksi yang ketat agar tidak mengalami kendala saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.
"Calon siswa Sekolah Rakyat ini harus dari Desil 1 atau kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan rendah dan masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) semua harus sesuai kriteria, maka ini dilakukan seleksi," katanya.
Dia mengatakan Program Sekolah Rakyat tersebut ditujukan untuk memfasilitasi anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan rendah memperoleh akses pendidikan dan dijamin oleh pemerintah.
"Pertama syaratnya ini harus bukan dari keluarga yang mampu, ini khusus dari keluarga Desil 1, sebab tujuannya dengan diberikannya akses pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya, ini bisa menjadi daya ungkit untuk keluarganya serta anak-anak itu bisa mengubah nasib keluarganya," ucap dia.
Sebelumnya, untuk mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada Juli 2025, penerimaan calon siswa Sekolah Rakyat akan dimulai dari kegiatan seleksi administrasi yaitu melalui pendataan, kemudian pendamping PKH, Dinas Sosial, dan BPS akan mengunjungi rumah calon siswa untuk survei secara langsung, dan kemudian akan lakukan tes kesehatan.
Untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat perdana di Provinsi Lampung akan dimulai dengan 100 siswa terlebih dahulu di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), yang terdiri dari empat rombongan belajar, dimana satu kelompok berisi 25 siswa.
Pemerintah pun mengharapkan secara nasional Program Sekolah Rakyat bisa menampung hingga 10 ribu orang pelajar dan hingga 12 Mei 2025 telah ada 63 unit Sekolah Rakyat yang siap beroperasi pada tahun ajaran baru pada Juli mendatang.