Lampung Timur (ANTARA) - Bupati Lampung Timur (Lamtim) Ela Siti Nuryamah mendorong pedagang dan pembeli dalam bertransaksi menggunakan QRIS.
QRIS adalah sebuah cara pembayaran digital dalam transaksi perdagangan.
Menurut Bupati Ela, pembayaran digital sangat praktis, serta mengurangi risiko peredaran uang palsu.
“Jadi sangat memudahkan kita dalam bertransaksi. Pembeli tidak perlu membawa uang tunai, dan pedagang juga tidak kesulitan dalam menyediakan uang kecil untuk kembalian,” ujar Ela Siti Nuryamah dalam acara Peluncuran Sistem Pembayaran Digital oleh Disperindag Lampung Timur, di Pasar Inpres, Desa Sumber Gede, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Selasa.
Bupati Ela menyadari penggunaan QRIS masih terbatas di kalangan pedagang, khususnya di sembilan pasar inpres yang tersebar di berbagai kecamatan.
Dia pun meminta Disperindag untuk lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang pasar tradisional, agar menerapkan model pembayaran digital.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Perindag. Tahun ini kami targetkan minimal 50 persen pedagang di pasar inpres sudah menggunakan QRIS,” katanya pula.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar QR code nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019, agar proses transaksi pembayaran secara domestik menggunakan QR code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Baca juga: Sebanyak 28 masjid di Metro gunakan QRIS untuk donasi dan infak
Baca juga: QRIS BRI permudah transaksi di toko Kopi Lampung Nusantara
